5 Bahaya Tidur Setelah Sahur, Bisa Memicu GERD Lho!
Intinya Nih, Moms
- Tidur setelah sahur tidak dianjurkan karena dapat mengganggu proses pencernaan.
- Kebiasaan tidur setelah sahur dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, GERD), dan peningkatan berat badan.
- Makan sebelum tidur dapat menurunkan kualitas tidur akibat gangguan pencernaan dan refluks asam.
- Ada hubungan antara tidur setelah makan dengan peningkatan risiko stroke.
- Jika ingin tidur setelah sahur, sebaiknya menunggu 2-3 jam dan memilih posisi tidur miring ke kiri.
Waktu sahur memang bukanlah waktu yang mudah bagi sebagian besar orang, karena susahnya menahan kantuk. Karenanya, banyak sekali orang yang langsung bergegas tidur setelah sahur.
Namun sebenarnya, apakah aman untuk tidur setelah sahur? Mari simak beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh akibat tidur setelah sahur.
Kenapa Tidak Boleh Tidur Setelah Sahur?

Moms, tidur setelah makan sahur tidak memberikan cukup waktu bagi sistem pencernaan untuk bekerja memecah makanan.
Akibatnya, makanan bisa tertimbun dalam perut tanpa dicerna dengan optimal.
Setelah sahur, lambung membutuhkan waktu untuk mengolah makanan menjadi sari-sari yang akan diserap tubuh sebagai sumber energi.
Menurut Mayo Clinic, sistem pencernaan memerlukan setidaknya 2 jam untuk memproses makanan hingga menjadi sari makanan. Proses ini juga membutuhkan suplai darah yang cukup besar.
Karena itu, kita sebenarnya tidak dianjurkan untuk langsung beraktivitas berat, seperti berolahraga setelah makan. Namun, ini juga bukan berarti Moms boleh langsung tidur.
Saat tidur, hampir seluruh fungsi tubuh melambat, kecuali jantung, otak, dan paru-paru.
Jika sistem pencernaan ikut melambat, maka tubuh tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik.
Bahaya Tidur Setelah Sahur

Tidur setelah sahur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, di antaranya:
1. Masalah Pencernaan
Langsung berbaring setelah makan bisa memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan seperti kembung dan gas.
Saat tubuh dalam posisi horizontal, makanan sulit bergerak secara alami melalui saluran pencernaan, yang seharusnya bekerja lebih baik saat tubuh dalam posisi tegak.
2. Refluks Asam (GERD)
Tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko refluks asam atau GERD.
Menurut laman Continental Hospitals, saat berbaring, asam lambung lebih mudah naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan iritasi.
Jika sering terjadi, kondisi ini bisa mengganggu kesehatan pencernaan dalam jangka panjang.
3. Kualitas Tidur yang Buruk
Sleep Foundation menyebutkan, makan makanan berat atau berlemak sebelum tidur bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang berujung pada sulit tidur.
Apalagi jika Moms mengonsumsi makanan pedas atau asam saat sahur, yang dapat memperburuk refluks dan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
4. Penambahan Berat Badan
Saat tidur setelah makan, tubuh tidak aktif sehingga pembakaran kalori berkurang.
Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini bisa menyebabkan penumpukan lemak dan berkontribusi pada peningkatan berat badan.
5. Peningkatan Risiko Stroke
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tidur setelah makan dengan peningkatan risiko stroke.
Hal ini diduga karena perubahan aliran darah dan ketegangan pada sistem kardiovaskular akibat pencernaan yang tidak optimal atau refluks asam, dilansir dari Continental Hospitals.
Kapan Boleh Tidur Setelah Sahur?
Melansir dari Verywell Health, untuk mengurangi risiko buruk karena tidur setelah sahur, umumnya disarankan untuk menunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum tidur.
Hal ini memungkinkan waktu yang cukup untuk pencernaan dan mengurangi kemungkinan mengalami efek kesehatan negatif yang terkait dengan tidur tepat setelah makan.
Alasan Posisi Tidur Setelah Makan Sebaiknya Miring ke Kiri

Posisi tidur terbaik setelah makan adalah dengan berbaring miring ke kiri.
Posisi ini mendukung proses pencernaan dan membantu mengurangi risiko refluks asam serta mulas. Berikut alasannya:
1. Meningkatkan Fungsi Pencernaan
Lambung secara alami terletak di sisi kiri tubuh.
Berbaring dalam posisi miring kiri ini membantu gravitasi bekerja lebih efektif, sehingga makanan lebih mudah bergerak dari lambung ke usus.
2. Mengurangi Refluks Asam
Menurut Health Central, tidur miring ke kiri mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga dapat mengurangi gejala refluks asam (GERD) dan sensasi mulas.
3. Meredakan Gas dan Kembung
Posisi ini membantu melepaskan gas yang terperangkap di lambung dengan lebih mudah, sehingga Moms bisa merasa lebih nyaman dan tidak kembung.
Dengan demikian, sebaiknya Moms hindari langsung tidur setelah sahur.
Moms bisa menunda waktu tidur dengan mengerjakan sholat dan amalan bulan Ramadan yang lain.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/indigestion/expert-answers/digestive-system/faq-20058340
- https://herminahospitals.com/en/articles/kapan-boleh-tidur-ketika-selesai-makan.html
- https://continentalhospitals.com/blog/why-you-should-avoid-sleeping-immediately-after-a-meal/
- https://www.sleepfoundation.org/physical-health/sleep-and-overeating
- https://www.verywellhealth.com/is-it-bad-to-sleep-right-after-eating-8419928
- https://www.ecosa.com.au/blog/post/the-best-sleeping-position-to-aid-digestion.html
- https://www.healthcentral.com/digestive-health/best-sleeping-position-for-digestion
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.