7 Tips Menjaga Keharmonisan saat Anak Masih Balita
Tips menjaga keharmonisan saat anak masih balita sangat penting diketahui oleh setiap orang tua.
Sebab, hubungan yang sehat dan saling mendukung antara Moms dan Dads justru akan memberi dampak positif bagi perkembangan emosional anak.
Anak pun bisa belajar tentang kasih sayang, komunikasi yang baik, dan kerja sama dari apa yang ia lihat di rumah.
Tips Menjaga Keharmonisan saat Anak Masih Balita

Menjaga hubungan tetap harmonis saat anak masih balita memang bukan hal mudah.
Di masa ini, perhatian dan energi orang tua sering kali tersedot untuk mengurus kebutuhan Si Kecil yang sedang aktif-aktifnya.
Tak jarang, pasangan menjadi lupa memberikan waktu satu sama lain karena terlalu fokus pada rutinitas mengasuh anak.
Namun, bukan berarti keharmonisan rumah tangga tidak bisa dipertahankan.
Berikut beberapa tips menjaga keharmonisan saat anak masih balita yang dapat Moms dan Dads coba terapkan.
1. Luangkan Waktu untuk Berdua
Di tengah kesibukan mengurus Si Kecil, suami dan istri sering kali lupa bahwa hubungan mereka juga perlu dirawat.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms dan Dads meluangkan waktu berdua untuk memperkuat koneksi emosional dan mengingatkan kembali alasan awal kalian membangun rumah tangga bersama.
Melansir laman Childrens Mercy, waktu berdua tak harus berupa kencan mewah atau bepergian jauh.
Momen sederhana seperti minum teh bersama setelah anak tidur, menonton film favorit berdua, atau sekadar berbincang ringan tentang hari yang telah dilalui bisa menjadi cara ampuh untuk menjaga kedekatan.
Aktivitas ini memberi ruang untuk saling mendengar, tertawa bersama, dan menumbuhkan kembali rasa cinta yang mungkin sempat terabaikan karena fokus pada anak.
Dengan menjadikan kebersamaan sebagai prioritas, pasangan akan merasa lebih dihargai dan dicintai.
Ini akan berdampak positif pada suasana rumah, termasuk pada anak, karena anak pun bisa merasakan kenyamanan dari hubungan orang tuanya yang harmonis.
2. Jaga Komunikasi yang Terbuka
Masa-masa membesarkan balita sering kali penuh tekanan, kurang tidur, dan emosi yang naik turun.
Jika tidak dikelola dengan komunikasi yang baik, perasaan lelah dan stres bisa menumpuk dan memicu pertengkaran kecil yang berlarut-larut.
Jadi, komunikasi terbuka dalam rumah tangga penting bagi masing-masing pasangan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jujur tanpa takut dihakimi.
Misalnya, jika salah satu merasa kewalahan mengurus anak, penting untuk mengutarakannya secara baik agar bisa mencari solusi bersama, bukan memendam hingga menimbulkan jarak.
Dengarkan juga pasangan tanpa menyela, dan tunjukkan empati atas apa yang ia rasakan.
Dengan membiasakan komunikasi yang terbuka sejak awal, pasangan dapat membangun rasa saling pengertian dan saling mendukung dalam menjalani peran sebagai orang tua.
Ini tidak hanya menjaga keharmonisan, tetapi juga memperkuat fondasi rumah tangga yang sehat dan bahagia.
3. Saling Menghargai dan Mengapresiasi

Di tengah padatnya rutinitas mengurus anak, rumah, dan pekerjaan, pasangan suami istri sering kali lupa untuk menunjukkan rasa terima kasih atas peran dan usaha satu sama lain.
Padahal, penghargaan sekecil apa pun dapat memberikan semangat dan mempererat ikatan emosional.
Oleh karenanya, pastikan Moms dan Dads selalu saling menghargari dan mengapresiasi, ya.
Menghargai bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengucapkan “terima kasih” ketika pasangan mengganti popok, memasak, atau menenangkan anak yang menangis.
Begitu pula dengan memberikan pujian saat pasangan berhasil menyelesaikan tugas yang melelahkan.
Tindakan ini menunjukkan bahwa kerja kerasnya dilihat dan dihargai, bukan dianggap sebagai kewajiban semata.
Selain itu, saling menghargai juga berarti tidak meremehkan atau mengkritik pasangan di depan anak.
Sebaliknya, tunjukkan dukungan dan sikap saling percaya.
Ketika rasa saling menghargai dan apresiasi tumbuh di antara suami istri, suasana rumah tangga pun menjadi lebih positif dan penuh cinta, meskipun sedang berada di fase yang menantang seperti masa membesarkan balita.
Baca Juga: 28 Panggilan Sayang untuk Pasangan, Bikin Tambah Harmonis!
4. Bagi Tugas Secara Adil
Masa-masa membesarkan anak balita penuh dengan aktivitas fisik dan emosional, mulai dari mengganti popok, menyuapi makan, hingga menenangkan tantrum.
Jika semua beban hanya dipikul salah satu pihak, hal ini bisa memicu stres, kelelahan, bahkan konflik dalam hubungan.
Sebaiknya, bagilah tugas pengasuhan dan rumah tangga secara adil.
Pembagian tugas yang adil bukan berarti harus sama persis, melainkan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan kondisi masing-masing.
Misalnya, jika salah satu pasangan bekerja di luar rumah, maka pasangan lainnya bisa mengambil peran lebih banyak di pagi hari, sementara pasangannya menggantikan di malam hari.
Kunci utamanya adalah kesepakatan dan saling pengertian.
5. Tetap Jaga Keintiman
Tips menjaga keharmonisan saat anak masih balita selanjutnya yaitu tetap jaga keintiman dengan pasangan.
Keintiman di sini bukan hanya soal hubungan fisik, tetapi juga mencakup keintiman emosional, seperti pelukan, obrolan hangat, saling bercerita sebelum tidur, atau sekadar tertawa bersama.
Menjaga keintiman akan membantu pasangan tetap merasa dekat, dicintai, dan diperhatikan di tengah kesibukan mengurus anak.
Hal ini juga dapat menjadi penguat emosional yang penting saat menghadapi tantangan sebagai orang tua.
Keintiman yang terjaga akan memperkuat ikatan batin suami istri dan menjaga hubungan rumah tangga tetap harmonis meski sedang berada dalam fase pengasuhan anak yang melelahkan.
Baca Juga: 13 Cara Mewujudkan Keluarga Bahagia, Rukun, dan Harmonis
6. Luangkan Waktu untuk Me Time

Menjadi orang tua, terutama di masa balita, sering kali membuat Moms dan Dads larut dalam rutinitas mengurus anak tanpa jeda.
Padahal, setiap individu tetap membutuhkan ruang pribadi untuk mengisi ulang energi, menenangkan pikiran, dan merawat diri sendiri.
Jadi, pastikan selalu meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Me time bukan berarti egois atau ingin lepas dari tanggung jawab, melainkan langkah bijak agar orang tua tetap sehat secara fisik dan emosional.
Saat Moms dan Dads merasa cukup istirahat dan bahagia secara pribadi, kita akan lebih sabar, penuh kasih, dan mampu menjalin hubungan yang lebih harmonis.
Waktu ini bisa diisi dengan kegiatan sederhana, seperti membaca buku, berolahraga, menonton film favorit, atau sekadar menikmati secangkir kopi dengan tenang.
Agar efektif, suami dan istri bisa bergantian menjaga anak, sehingga masing-masing memiliki kesempatan untuk menikmati me time.
7. Libatkan Anak dalam Kegiatan Keluarga
Meski usianya masih kecil, balita tetap bisa diajak berpartisipasi dalam aktivitas sederhana bersama orang tua.
Misalnya dengan merapikan mainan, membantu mengambil sayur saat belanja, atau ikut serta saat memasak di dapur dengan tugas ringan.
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, Moms dan Dads bisa menciptakan momen kebersamaan yang bermakna, sekaligus membangun rasa memiliki dan kebersamaan dalam keluarga.
Anak pun merasa dihargai dan dianggap penting dalam lingkup keluarga, yang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya sejak dini.
Selain mempererat hubungan antara orang tua dan anak, melibatkan balita dalam kegiatan keluarga juga mendorong kerjasama antar pasangan.
Aktivitas bersama ini memberi ruang untuk saling mendukung dan menciptakan kenangan manis yang memperkuat keharmonisan rumah tangga.
Baca Juga: 15+ Tips Membangun Keluarga Harmonis menurut Islam
Itulah beberapa tips menjaga keharmonisan saat anak masih balita.
Terapkan sekarang juga, yuk, Moms dan Dads!
- https://www.childrensmercy.org/parent-ish/2020/03/5-tips-to-connect-with-your-partner-after-kids/
- https://www.joinonelove.org/learn/5-ways-reconnect-partner-kids/
- https://www.babycenter.com/family/relationships/9-ways-to-make-time-for-your-partner-after-the-baby-arrives_365
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.