17 April 2025

6 Manfaat Zat Besi untuk Program Hamil dan Kesuburan

Perlu menjalankan pola makan bergizi tinggi dalam program hamil

Intinya Nih, Moms

  • Zat besi penting untuk program hamil untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.
  • Kekurangan zat besi dapat mengganggu ovulasi.
  • Sumber zat besi meliputi daging, sayuran, dan kacang-kacangan.
  • Gejala kekurangan zat besi termasuk lelah dan kulit pucat.
  • Konsumsi suplemen zat besi harus dengan konsultasi dokter.

Pentingnya zat besi untuk program hamil dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin.

Kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko anemia, yang berdampak pada kesuburan serta kehamilan yang sehat.

Oleh karena itu, mencukupi kebutuhan zat besi sejak tahap perencanaan kehamilan menjadi langkah penting untuk mendukung keseimbangan hormon, memperlancar suplai oksigen dalam tubuh, dan mempersiapkan kondisi optimal bagi calon ibu.

Manfaat Zat Besi untuk Program Hamil

Makanan Sumber Zat Besi (Orami Photo Stock)
Foto: Makanan Sumber Zat Besi (Orami Photo Stock)

Menurut dr. David Mayndra Utama, Sp.OG, ginekolog dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, dalam menyiapkan fisik untuk program hamil, intinya adalah mengatur pola hidup menjadi lebih baik.

Caranya adalah menjalankan pola makan bergizi tinggi dan mempraktikkan pola hidup sehat.

Memenuhi gizi seimbang berarti asupan nutrisi terjaga, termasuk asupan zat besi.

“Kelak ketika hamil nanti, zat besi pun membantu pertumbuhan sel darah dan otot baik, bagi ibu dan juga bagi janin dalam kandungan sehingga bisa mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan,” ucap Dokter David.

Berikut ini manfaat zat besi untuk program hamil yang penting diketahui.

1. Meningkatkan Kesuburan

Ternyata, ada kaitan antara konsumsi zat besi dengan kesuburan.

Studi di jurnal Acta Obstetrica et Gynecologica Scandinavica menunjukkan adanya kaitan positif antara mencukupi asupan zat besi dengan tingkat kehamilan serta kelahiran hidup yang lebih tinggi. Bahkan, berhubungan juga dengan tingkat keguguran yang lebih rendah.

Zat besi bisa meningkatkan kesuburan karena membantu mencegah anemia, mendukung ovulasi yang sehat, dan memastikan aliran oksigen serta nutrisi berjalan lancar ke organ reproduksi.

2. Mengurangi Risiko Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Pada wanita yang kekurangan zat besi dan mulai mencukupi asupan zat besi sejak sebelum kehamilan memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dibandingkan dengan yang memulai mencukupinya di akhir kehamilan, menurut studi di jurnal Early Human Development.

Oleh karena itu, bagi wanita yang merencanakan kehamilan, penting untuk memeriksa status zat besi dan, jika memulai asupannya sejak dini untuk mendukung pertumbuhan janin yang optimal.

3. Mencegah Anemia Sebelum Hamil

Bukan hanya selama kehamilan, World Health Organization menyarankan agar asupan zat besi dipenuhi sebelum hamil untuk mencegah defisiensi zat besi dan anemia pada ibu hamil.

Zat besi membantu tubuh memproduksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yang bisa membuat tubuh mudah lelah, lemas, dan kurang siap menghadapi kehamilan.

4. Mendukung Pembentukan Sel Darah Merah

Sel darah merah yang sehat penting untuk mendukung sirkulasi darah ke rahim dan plasenta. Ini membantu memastikan bahwa jika terjadi pembuahan, embrio mendapat oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berkembang.

5. Meningkatkan Kesehatan Ovulasi

Kesehatan ovulasi penting untuk program hamil karena ovulasi yang teratur menandakan sel telur dilepaskan dengan baik, sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih tinggi.

Studi di jurnal Nutrients menjelaskan bahwa zat besi penting untuk kesehatan siklus menstruasi dan keteraturan ovulasi. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

6. Mendukung Kehamilan yang Sehat

Zat besi sangat penting bagi ibu hamil karena membantu menjaga kesehatan ibu dan janin, serta mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan.

Karena itu, penting untuk cukupi kebutuhan zat besi harian.

Menurut panduan dari National Institutes of Health, perempuan dewasa membutuhkan zat besi sebanyak 18 miligram per hari, 27 miligram per hari saat dia hamil, dan 9 gram per hari saat ia menyusui.

Ciri Tubuh Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dalam tubuh, yang sering kali menyebabkan anemia defisiensi besi, dapat menimbulkan berbagai gejala.

Hal ini terjadi karena zat besi berperan penting dalam produksi hemoglobin, protein dalam darah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.

American Society of Hematology menjelaskan beberapa tanda utama yang dapat muncul akibat kekurangan zat besi, yakni:

Gejala Umum

  • Kelelahan dan kelemahan
  • Kulit pucat
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  • Pusing atau merasa melayang
  • Sakit kepala, terutama saat beraktivitas
  • Kuku rapuh
  • Rambut menipis atau rontok
  • Lidah terasa sakit atau bengkak
  • Luka di sudut mulut atau bibir pecah-pecah

Gejala Kardiovaskular

  • Detak jantung cepat (takikardia)
  • Nyeri dada atau jantung berdebar

Gejala Neurologis dan Kognitif

  • Kesulitan berkonsentrasi dan gangguan daya ingat
  • Mudah marah dan perubahan perilaku (terutama pada anak-anak)

Makanan yang Mengandung Zat Besi

Makanan yang Mengandung Zat Besi
Foto: Makanan yang Mengandung Zat Besi (Orami Photo Stocks)

Dikutip dari Web MD, berikut beberapa jenis makanan yang kaya akan zat besi.

Daging dan Unggas

  • Hati (misalnya hati sapi, hati ayam)
  • Daging sapi
  • Domba
  • Daging babi
  • Ayam
  • Kalkun
  • Daging sapi muda (veal)

Makanan Laut

  • Kerang
  • Tiram
  • Remis
  • Udang
  • Ikan sarden
  • Tuna
  • Makarel
  • Simping (scallops)

Telur

  • Terutama kuning telur

Kacang-Kacangan

  • Kacang arab (chickpeas)
  • Kacang merah
  • Kacang hitam
  • Kedelai

Sayuran

  • Bayam
  • Kale
  • Brokoli
  • Ubi jalar
  • Daun bit
  • Collard greens

Kacang, Biji-Bijian. dan Produk Turunannya

  • Biji labu
  • Almond
  • Kacang Brasil
  • Sereal, roti, dan pasta yang diperkaya zat besi
  • Quinoa
  • Produk gandum utuh

Buah-Buahan

  • Buah kering (misalnya kismis, aprikot, prune, ara)
  • Stroberi
  • Semangka

Selain menyantap makanan yang kaya akan zat besi, Moms juga dapat mencukupi kebutuhan zat besi untuk kesuburan dengan mengonsumsi multivitamin prakehamilan yang biasanya juga mengandung zat besi.

Baca Juga: Apakah Sibuk Kerja Mempengaruhi Program Hamil? Cek Faktanya!

Namun, meski zat besi untuk program hamil cukup penting, jangan langsung membeli suplemen sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Penting untuk menemui dokter dulu agar dapat diketahui apakah Moms memang perlu mengonsumsi suplemen khusus zat besi.

Apabila Moms memang perlu mengonsumsinya, dokter akan memberikan panduan dosis yang tepat sesuai kondisi Moms.

Itulah pentingnya mengonsumsi zat besi saat program hamil, Moms. Semoga program hamil Moms berhasil, ya.

  • https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/
  • https://www.hematology.org/education/patients/anemia/iron-deficiency
  • https://www.webmd.com/diet/iron-rich-foods
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/39817704
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0378378211002064

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.