15 April 2025

7 Cara Menanam Kunyit di Rumah, Ternyata Mudah Lho Moms!

Daripada beli, lebih baik Moms menanam sendiri kunyit di rumah dengan cara berikut ini!

Ternyata, cara menanam kunyit sendiri tidaklah sulit, Moms. Kunyit memang termasuk tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk menanam kunyit sendiri di rumah.

Selain mudah ditanam, kunyit juga dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Cara Menanam Kunyit di Rumah

Cara Menanam Kunyit
Foto: Cara Menanam Kunyit (Gardenerspath.com)

Jika Moms tertarik menanamnya sendiri, berikut ini langkah-langkah cara menanam kunyit di rumah:

1. Pemilihan Bibit dan Penyemaian Rimpang Kunyit

Saat hendak memilih bibit kunyit, pilihlah kunyit yang bagus dan berusia sekitar 8 bulan.

Moms juga bisa melakukan pembibitan dengan cara mengambil rimpang kunyit yang sudah tua.

Semakin tua kunyit, maka akan semakin bagus juga bibit dan tunas yang dihasilkannya kelak.

Tak hanya itu, rimpang kunyit yang sudah tua juga lebih unggul karena ia lebih cepat mengeluarkan tunas.

Jumlah rimpang yang digunakan untuk pembibitan bisa Moms sesuaikan dengan jumlah pot atau polybag yang Moms miliki di rumah.

Sebab, saat penanaman, masing-masing bibit hanya bisa mengisi satu pot saja.

Begini cara melakukan penyemaian rimpang kunyit:

  • Letakkan rimpang kunyit di atas tanah yang tidak kering atau lembap.
  • Pastikan rimpang tersebut tidak terkena sinar matahari secara langsung.
  • Moms bisa menaburi rimpang kunyit dengan tanah secukupnya, kemudian siram setiap sore untuk menghasilkan tunas atau bibit kunyit yang bagus.
  • Jika rimpang kunyit sudah tumbuh setinggi 10 cm, maka Moms bisa ambil tunasnya dan potong-potong.
  • Letakkan tunas pada satu pot secara khusus.

2. Mempersiapkan Media untuk Menanam Kunyit

Media tanam adalah hal yang juga penting, karena ia merupakan penentu awal keberhasilan budidaya kunyit kelak.

Oleh sebab itu, media tanam harus benar-benar diperhatikan dan diolah dengan baik.

Moms perlu menggunakan tanah yang gembur dan subur untuk menanam kunyit.

Jika Moms bingung bagaimana ciri tanah yang baik tersebut, Moms bisa melihat apakah di tanah tersebut terdapat banyak cacing kecil atau tidak.

Pasalnya, tanah gembur dan subur pasti memikiki banyak cacing di dalamnya.

Moms bisa mempersiapkan media tanam kunyit dengan cara seperti ini:

  • Pastik untuk menyirami tanah yang sudah disiapkan dengan air hingga basah dan lembap.
  • Campurkan tanah gembur, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1, dan kemudian aduk rata.
  • Jika sudah tercampur rata, maka Moms bisa masukkan ke dalam pot yang sudah disiapkan. Sebaiknya ukuran pot ini adalah pot dengan diameter 20 cm dan tinggi 40 cm.
  • Moms bisa memasukkan campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang setinggi 30 cm saja.
  • Jangan lupa untuk meletakkan pecahan batu bata atau pecahan genteng di bagian bawah pot sebelum media tanam dimasukkan. Batu-batuan ini Ini bertujuan agar media tanam tidak terbawa air saat disiram.

3. Proses Penanaman Bibit Kunyit

Nyatanya memasukkan bibit kunyit yang sudah muncul tunas ke dalam pot atau polybag tidak bisa dilakukan sembarangan.

Selain itu, sebaiknya Moms menanam kunyit adalah pada awal musim hujan, sehingga bisa panen pada awal musim kemarau.

Berikut ini hal yang perlu Moms perhatikan saat penanaman bibit kunyit:

  • Buat lubang pada media tanam dengan kedalaman kurang lebih 8 cm.
  • Setelah itu, masukkan masing-masing bibit atau tunas ke dalam masing-masing lubang yang telah disiapkan. Ingat, satu bibit hanya untuk satu pot saja.
  • Tutup kembali lubang tanam dengan media tanam yang berupa campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang.
  • Moms bisa menyirami bibit yang telah ditanam tersebut secukupnya.

4. Pemupukan dan Penyiraman

Daun Kunyit
Foto: Daun Kunyit (Suburbantomato.com)

Supaya hasil kunyit yang nanti dipanen berkualitas, maka Moms juga perlu memerhatikan cara pemupukan dan penyiramannya.

Untuk pemupukan, sebaiknya gunakan pupuk kompos atau pupuk organik saja, sebaiknya hindari pupuk kimia.

Ini bertujuan agar risiko berbahaya dari penggunaan pupuk kimia bisa berkurang.

Apalagi tujuan penanaman kunyit sendiri adalah untuk obat tradisional. Jadi, pastikan ia tumbuh dengan bantuan pupuk alami.

Moms bisa memberi pupuk setiap satu bulan sekali, dengan mengombinasikan tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Sementara itu, untuk penyiraman perlu dilakukan setiap 2 atau 3 hari sekali.

Tujuannya adalah untuk tetap menjaga kelembapan media tanam. Moms juga sebaiknya melakukan penyiraman di sore hari.

Jangan menyiram kunyit terlalu banyak karena air yang tergenang terlalu banyak bisa menyebabkan bibit atau rimpang kunyit malah membusuk.

5. Penyiangan dan Pembumbunan

Agar tanaman kunyit tetap sehat dan tidak rusak, pastikan tidak ada tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.

Moms bisa mencabut tanaman pengganggu ini saat kunyit berumur sekitar 2 minggu agar tidak menghambat pertumbuhannya.

Selain itu, untuk mencegah air menggenang saat hujan, tambahkan kembali tanah ke dalam pot atau area tanamnya.

Proses ini disebut pembumbunan dan bisa dilakukan ketika tanaman kunyit sudah berusia 3-4 bulan.

Dengan cara ini, kunyit bisa tumbuh lebih subur dan tidak mudah rusak akibat persaingan dengan tanaman liar atau kelebihan air di sekitarnya.

6. Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Kunyit

Saat menanam kunyit di rumah, penting untuk mewaspadai berbagai penyakit yang dapat menyerang tanaman.

Melansir laman The Seed Collections, salah satu penyakit yang sering muncul adalah busuk rimpang, yang disebabkan oleh jamur Pythium sp.

Penyakit ini membuat rimpang kunyit membusuk, berbau tidak sedap, dan sulit berkembang.

Selain itu, ada juga bintik daun, yang ditandai dengan munculnya bercak cokelat pada daun kunyit akibat serangan jamur Colletotrichum capsici.

Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.

Untuk mencegah penyakit pada tanaman kunyit, pastikan media tanam memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang dan menyebabkan jamur berkembang.

Selain itu, rutin menyingkirkan daun atau bagian tanaman yang terinfeksi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.

Jika diperlukan, Moms dapat menggunakan fungisida alami seperti larutan bawang putih atau jahe untuk mengendalikan serangan jamur tanpa merusak tanaman.

Menjaga kebersihan area tanam, memberikan sirkulasi udara yang baik, serta melakukan penyiraman secukupnya juga akan membantu kunyit tumbuh dengan sehat dan terbebas dari penyakit.

7. Teknik Pemanenan

Panen Kunyit
Foto: Panen Kunyit (Gardeningknowhow.com)

Yang terakhir dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pemanenan.

Umumnya dalam memanen tanaman kunyit, prosesnya akan sama halnya seperti tanaman lain.

Di mulai dari penyortiran dan pencucian kunyit dari tanah, kemudian mengeringkannya dengan dijemur selama 3 hari selama 4 jam saja sekali dijemur.

Melansir laman Love the Garden, Moms bisa memanen kunyit setelah berumur 9-10 bulan.

Tanaman kunyit yang sudah siap dipanen biasanya akan mirip dengan tanaman kencur, yakni memiliki ciri-ciri berubahnya warna daun yang awalnya berwarna hijau menjadi kuning atau menjadi layu.

Moms bisa menggunakan cangkul atau garpu untuk membongkar tanah.

Namun, alangkah lebih baik untuk membongkar daun dan batangnya terlebih dahulu untuk mengurangi masuknya tanah saat pengemasan ke dalam karung.

Baca Juga: Cara Menanam Bawang Bombay di Rumah, Langsung Coba, Yuk!

Itulah cara menanam kunyit di rumah. Selamat mencoba di rumah ya, Moms!

  • https://thegourmanticgarden.com/how-to-grow-turmeric/
  • https://www.lovethegarden.com/au-en/growing-guide/how-grow-turmeric
  • https://gardenerspath.com/plants/herbs/growing-turmeric/
  • https://www.gardeningknowhow.com/edible/herbs/turmeric/how-to-harvest-turmeric.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.