18 July 2025

Cara Menghilangkan Susuk Menurut Medis dan Agama Islam

Jangan pernah coba pasang susuk di tubuh!

Susuk adalah praktik takhayul yang dipercaya dapat mendatangkan kekayaan, hingga meningkatkan kecantikan dan kekuatan pemakaianya.

Pemasangan susuk biasanya dilakukan dengan memasukkan jarum jimat di area tubuh, seperti wajah, leher, dada, panggul, hingga kaki.

Namun, bisa jadi karena ketidaknyamanan, orang yang memakainya kemudian ingin melepaskan susuk.

Bagaimana caranya?

Cara Menghilangkan Susuk Menurut Medis

Susuk di Wajah
Foto: Susuk di Wajah (Pmc.ncbi.nlm.nih.gov)

Untuk melihat susuk pada tubuh, biasanya dapat dilakukan dengan rontgen, karena jarum kecil ini biasanya tidak tampak dan tidak teraba pada pemeriksaan fisik.

Menurut American Journal of Case Reports proses pengangkatan susuk dapat dilakukan melalui pembedahan.

Namun, penentuan posisi susuk secara tepat umumnya sulit dilakukan.

Perlu mengunakan Cone Beam Computed Tomography (CBCT) dengan paparan radiasi yang lebih tinggi untuk membantu menentukan lokasi susuk secara tepat.

Cara Menghilangkan Susuk Menurut Islam

Susuk di Badan
Foto: Susuk di Badan (Pmc.ncbi.nlm.nih.gov)

Melansir Muhammadiyah, percaya pada jimat termasuk perbuatan yang dilarang dan diharamkan oleh agama Islam karena termasuk bentuk syirik.

Dalam ajaran Islam, susuk dianggap sebagai bagian dari sihir atau syirik, karena melibatkan kekuatan selain Allah untuk tujuan kecantikan, pesona, atau perlindungan diri.

Larangan tentang sihir ini dijelaskan dalam Alquran:

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir'.

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.

Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.

Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 102).

Ayat ini menjelaskan bahwa sihir adalah ajaran setan, dan orang yang mempercayainya termasuk dalam perbuatan kekufuran.

Terdapat hadis juga yang menjelaskannya:

“Barangsiapa menggantungkan jimat maka ia telah syirik.” (HR. Ahmad).

Karena itulah, penting bagi umat muslim untuk menghilangkan susuk jika pernah memakainya.

1. Mengeluarkan dari Dalam Tubuh

Cara pertama untuk menghilangkan susuk menurut agama adalah dengan mengeluarkan susuk yang masih tertanam di dalam tubuh, jika memang berbentuk fisik seperti logam atau benda kecil lainnya.

Pengeluaran ini merupakan langkah awal yang penting karena menunjukkan niat dan usaha nyata untuk melepaskan diri dari praktik syirik.

Dalam Islam, meninggalkan perbuatan maksiat tidak cukup hanya dengan niat, tetapi juga harus diikuti dengan tindakan nyata.

2. Bertaubat Nasuha kepada Allah SWT

Setelah susuk dikeluarkan, langkah penting berikutnya adalah bertaubat nasuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh dan sepenuh hati.

Taubat ini dilakukan dengan menyesali perbuatan memasang susuk, berhenti total dari praktik tersebut, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya.

Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya.

Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu'.” (QS. At-Tahrim: 8).

Taubat nasuha juga harus disertai dengan memperbanyak istighfar, memperbaiki ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah agar hati benar-benar bersih dari pengaruh syirik dan segala bentuk kesesatan.

3. Melakukan Ruqyah Syariah

Ruqyah syar’iyyah adalah metode penyembuhan yang dilakukan dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW untuk menghilangkan gangguan jin, sihir, atau pengaruh buruk lainnya, termasuk susuk.

Ruqyah ini dilakukan tanpa menggunakan jimat, mantra yang tidak jelas, atau bantuan makhluk gaib, sehingga tetap sesuai dengan ajaran tauhid.

Melansir NU Online, ruqyah dibolehkan dalam Islam dengan catatan praktiknya menggunakan bacaan yang bersumber dari Alquran dan hadis.

4. Memperbanyak Zikir dan Doa

Memperbanyak zikir dan doa dapat membantu menenangkan jiwa serta menguatkan iman.

Hal ini penting untuk menjaga diri dari godaan syirik di masa depan.

5. Perbanyak Amalan dan Ibadah

Memperbanyak amalan saleh adalah salah satu cara penting untuk menghilangkan susuk dalam Islam karena membantu menyucikan hati, menguatkan iman, dan menghapus dosa syirik yang mungkin pernah dilakukan.

Amalan yang dimaksud meliputi salat wajib yang khusyuk, salat sunnah, memperbanyak istighfar, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.

Dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan, seseorang menunjukkan kesungguhannya dalam meninggalkan jalan yang keliru dan kembali mendekat kepada Allah.

Amalan-amalan ini menjadi bentuk penyucian diri yang mendalam, baik secara lahir maupun batin, sekaligus menjadi perlindungan dari pengaruh buruk yang pernah menyertai susuk.

6. Menjauhi Segala Praktik Syirik

Setelah susuk dilepas, penting untuk menjauhi semua bentuk praktik yang mengandung unsur sihir, perdukunan, atau jimat.

Dalam Islam, kebergantungan pada selain Allah termasuk dosa besar yang harus dihindari.

Karena bahaya syirik sangatlah besar jika perbuatannya tidak kita jauhi.

Dampak Buruk Pasang Susuk

Susuk (Nu.or.id)
Foto: Susuk (Nu.or.id)

Berikut ini risiko pemasangan susuk yang perlu diketahui.

1. Menimbulkan Kecemasan

Studi di American Journal of Case Reports menyebutkan ada kaitan antara pasang susuk dengan penyakit psikologis seperti rasa kecemasan.

Rasa cemas ini bisa timbul karena ketergantungan pada kekuatan luar diri, sehingga seseorang menjadi tidak percaya diri tanpa susuk.

Hal ini dapat memicu kecemasan, rasa takut kehilangan pesona, hingga stres berlebihan jika merasa susuknya tidak lagi “berfungsi.”

Selain itu, ada juga yang mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, atau perasaan diawasi, terutama jika susuk dipasang melalui cara gaib atau melibatkan makhluk halus.

Ketidaktenangan batin dan rasa bersalah karena telah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama juga bisa memperparah kondisi mental seseorang.

Jika dibiarkan, efek psikologis ini bisa merusak kualitas hidup dan hubungan sosial.

2. Infeksi

Salah satu risiko medis dari pemasangan susuk adalah infeksi pada area tubuh yang ditanam benda asing, seperti logam kecil atau serpihan emas.

Prosedur pemasangan susuk umumnya tidak dilakukan secara steril seperti standar medis, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam kulit dan jaringan di sekitarnya.

Infeksi ini bisa menyebabkan kemerahan, bengkak, nyeri, demam, hingga nanah, tergantung tingkat keparahannya.

Jika tidak segera ditangani, infeksi juga bisa menyebar ke jaringan yang lebih dalam dan menyebabkan komplikasi serius, seperti abses atau bahkan sepsis. Karena itu, dari sisi kesehatan, praktik ini sangat berisiko dan tidak direkomendasikan secara medis.

3. Bergeser ke bagian Tubuh Lain di Sekitarnya

Salah satu risiko pemasangan susuk yang sering tidak disadari adalah pergeseran susuk ke bagian tubuh lain di sekitarnya.

Karena benda seperti jarum kecil atau logam yang ditanamkan berada di bawah kulit, ada kemungkinan susuk bergerak dari posisi awalnya akibat aktivitas tubuh, tekanan, atau pergerakan otot.

Pergeseran ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri lokal, dan dalam beberapa kasus bahkan menusuk jaringan di sekitarnya seperti otot atau pembuluh darah.

Hal ini tidak hanya membahayakan kesehatan fisik, tetapi juga menyulitkan proses pencarian dan pengangkatan susuk jika suatu saat ingin dihilangkan secara medis.

Oleh karena itu, dari sisi medis, pemasangan susuk sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Baca Juga: Surat Ali Imran Ayat 3: Arab, Latin, dan Tafsirnya

Menghilangkan susuk bukan sekadar melepas benda yang tertanam di tubuh, tetapi juga membersihkan diri dari pengaruh syirik dan kembali pada ajaran tauhid yang murni.

Baik melalui tindakan medis maupun pendekatan spiritual seperti taubat, ruqyah, dan memperbanyak amalan, setiap langkah harus dilakukan dengan kesadaran dan niat yang tulus.

Susuk mungkin pernah dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapatkan pesona atau kekuatan, namun dalam Islam, hal tersebut justru menjauhkan diri dari kebergantungan kepada Allah.

Jika ada yang pernah terlibat dalam praktik ini, segeralah kembali pada jalan yang benar dan konsultasikan dengan tenaga medis serta tokoh agama yang terpercaya untuk mendapatkan bimbingan yang tepat.

  • https://muhammadiyah.or.id/2021/02/hukum-membuat-dan-menggunakan-jimat/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9615098/
  • https://tafsirweb.com/511-surat-al-baqarah-ayat-102.html
  • https://quran.nu.or.id/at-tahrim/8
  • https://nu.or.id/syariah/ruqyah-menurut-islam-pengertian-dalil-dan-hukumnya-GY3jZ

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.