02 May 2025

Cerita Rakyat Jaka Tarub, Berikut Pesan Moralnya untuk Anak

Bacakan sebelum tidur, yuk, Moms

Cerita rakyat Jaka Tarub merupakan salah satu kisah legendaris dari Jawa yang telah diwariskan turun-temurun lewat dongeng, sastra lisan, hingga teks sejarah seperti Babad Tanah Jawi.

Cerita ini mengangkat tokoh bernama Jaka Tarub, seorang pemuda desa yang secara tak sengaja menemukan bidadari-bidadari sedang mandi di sebuah telaga.

Kisah yang sederhana ini berkembang menjadi cerita penuh makna tentang cinta, kejujuran, dan konsekuensi dari tindakan manusia.

Cerita Rakyat Jaka Tarub

Jaka Tarub
Foto: Jaka Tarub (Youtube.com/Riri Cerita Anak Interaktif)

Berikut cerita rakyat Jaka Tarub yang bisa Moms baca bersama Si Kecil.

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Jaka Tarub di sebuah desa di Jawa.

Ia tinggal bersama ibunya dan dikenal sebagai pemuda yang baik, suka membantu, dan gemar berburu di hutan.

Suatu hari, saat sedang berburu, Jaka Tarub mendengar suara tawa dan gemericik air dari arah telaga di tengah hutan.

Karena penasaran, Jaka Tarub mengintip dan melihat tujuh bidadari sedang mandi.

Mereka sangat cantik, dan selendang mereka diletakkan di pinggir telaga.

Diam-diam, Jaka Tarub mengambil salah satu selendang tanpa diketahui para bidadari.

Setelah selesai mandi, semua bidadari pun kembali ke kahyangan, kecuali satu yang kehilangan selendangnya.

Ia adalah Nawang Wulan. Nawang Wulan pun sedih karena tak bisa kembali ke kahyangan.

Jaka Tarub berpura-pura menemukan Nawang Wulan dan mengajaknya tinggal di desa.

Lama-lama, mereka saling menyukai dan akhirnya menikah.

Nawang Wulan punya kesaktian, yakni ia bisa memasak nasi hanya dari sebutir beras!

Tapi, ia memberi syarat agar Jaka Tarub tidak membuka tutup periuk saat ia memasak.

Namun sayang, Jaka Tarub melanggar larangan itu karena rasa penasaran.

Saat dibuka, ia kaget karena memang benar hanya ada sebutir beras.

Sejak itu, kesaktian Nawang Wulan hilang, dan ia harus memasak seperti manusia biasa.

Persediaan beras pun makin lama makin habis.

Suatu hari, Nawang Wulan pergi ke lumbung dan menemukan selendangnya yang dulu hilang, yang ternyata disembunyikan Jaka Tarub.

Ia pun sadar bahwa Jaka Tarub telah membohonginya.

Dengan hati sedih, Nawang Wulan memutuskan kembali ke kahyangan, meninggalkan suami dan anaknya.

Sebelum pergi, Nawang Wulan berpesan kepada Jaka Tarub agar merawat anak mereka dengan baik.

Jaka Tarub pun sangat menyesal dan berjanji akan menjaga anaknya sepenuh hati.

Baca Juga: Cerita Rakyat Roro Jonggrang, Kisah di Balik Candi Prambanan

Pesan Moral dalam Cerita Rakyat Jaka Tarub

Pesan Moral dalam Cerita Rakyat Jaka Tarub
Foto: Pesan Moral dalam Cerita Rakyat Jaka Tarub (Freepik.com/lifestylememory)

Dari cerita rakyat Jaka Tarub di atas, ada beberapa pesan moral yang dapat diambil, yakni:

1. Kejujuran adalah Hal yang Penting dalam Hubungan

Jaka Tarub menyembunyikan selendang Nawang Wulan agar ia tak bisa kembali ke kahyangan.

Meski mereka menikah, hubungan itu diawali dengan kebohongan.

Dari cerita rakyat Jaka Tarub ini, kita dapat belajar bahwa tanpa kejujuran, cinta dan kebahagiaan tidak akan bertahan lama.

Sekalipun niatnya baik, kebohongan tetap bisa merusak kepercayaan dan menyakiti orang yang kita sayangi.

Oleh karena itu, bersikap jujur sejak awal sangat penting untuk menjaga hubungan tetap kuat, saling percaya, dan langgeng.

Baca Juga: Cerita Rakyat Joko Kendil dan Pesan Moral untuk Si Kecil!

2. Melanggar Janji Bisa Membawa Penyesalan

Setelah menikah dengan Nawang Wulan, Jaka Tarub diberi satu syarat oleh istrinya yakni jangan pernah membuka tutup periuk saat ia memasak nasi.

Namun karena rasa penasaran, Jaka Tarub melanggar janji tersebut dan membuka periuknya.

Akibatnya, kesaktian Nawang Wulan lenyap, dan ia harus hidup seperti manusia biasa.

Dari sini, kita belajar bahwa janji adalah bentuk kepercayaan, dan sekali dilanggar, bisa menimbulkan luka yang sulit disembuhkan.

Selain itu, menepati janji adalah bentuk tanggung jawab dan penghormatan terhadap orang yang kita cintai, dan jika kita mengabaikannya, penyesalan bisa datang terlambat.

3. Setiap Perbuatan Pasti ada Akibatnya

Dalam cerita rakyat Jaka Tarub, kita diajarkan bahwa setiap perbuatan pasti ada akibatnya, baik itu baik maupun buruk.

Jaka Tarub mencuri dan menyembunyikan selendang milik Nawang Wulan agar ia tidak bisa kembali ke kahyangan.

Meskipun niatnya karena cinta, perbuatannya itu adalah sebuah kesalahan.

Akibat tindakannya, Jaka Tarub kehilangan kepercayaan dari istrinya.

Saat Nawang Wulan mengetahui kebenaran, ia merasa dikhianati dan memutuskan kembali ke kahyangan, meninggalkan Jaka Tarub dan anak mereka.

Dari sinilah terlihat bahwa perbuatan yang tidak jujur dan melanggar aturan bisa membawa penyesalan dan kehilangan.

Pesan ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan penting bagi kita untuk berpikir sebelum bertindak agar tidak menyakiti orang lain atau menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: 13 Kumpulan Cerita Rakyat Pendek Nusantara Berbagai Daerah

Demikian cerita rakyat Jaka Tarub dan pesan moral yang dapat dipetik.

Semoga bisa menjadi pelajaran untuk Si Kecil, ya, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.