Penyebab Kedutan di Paha Menurut Medis dan Cara Mengatasinya
Intinya Nih, Moms:
- Kedutan di paha biasanya disebabkan oleh kelelahan otot, dehidrasi, atau kekurangan elektrolit.
- Aktivitas fisik intens seperti lari atau squat juga bisa memicunya.
- Duduk terlalu lama dan benturan juga dapat menyebabkan kedutan pada otot paha.
- Kedutan umumnya tidak berbahaya dan bisa reda dengan istirahat, hidrasi, dan peregangan.
- Jika disertai nyeri, lemas, atau tidak kunjung hilang, sebaiknya periksa ke dokter.
Kedutan di paha, baik di sebelah kanan maupun kiri bisa jadi muncul secara tiba-tiba.
Moms yang mengalaminya mungkin merasa kaget atau khawatir, terutama jika terjadi berulang.
Meski umumnya bukan tanda kondisi serius, yuk ketahui apa saja penyebab kedutan di paha dan cara mengatasinya.
Baca Juga: 4 Penyebab Bibir Kedutan Menurut Medis, Ada Gangguan Saraf?
Penyebab Kedutan di Paha

Kedutan, di bagian tubuh mana pun umumnya disebut fasikulasi atau gerakan otot yang tidak disadari dan tidak bisa dikontrol tubuh.
Gerakan kedutan tidak menimbulkan rasa nyeri, tetapi bisa membuat rasa tidak nyaman yang mengganggu.
Kondisi kedutan di paha umumnya adalah kondisi ringan dan tidak perlu dicemaskan serta bisa hilang dengan sendirinya.
Berikut ini penyebab kedutan di paha yang mungkin dialami.
1. Duduk Terlalu Lama
Duduk dalam waktu lama, terutama di kursi yang keras atau posisi tidak ergonomis, bisa menyebabkan tekanan pada saraf dan pembuluh darah yang mengalir ke paha.
Akibatnya, terjadi gangguan sirkulasi darah atau iritasi ringan pada saraf, yang bisa memicu sensasi kedutan, kesemutan, bahkan kram di paha.
Tekanan ini paling sering memengaruhi area paha bagian belakang dan paha luar.
2. Olahraga Intens yang Melibatkan Otot Paha
Jenis olahraga yang melibatkan otot paha antara lain seperti lari, bersepeda, dan squat.
Jika dilakukan intens, terlalu lama, atau dengan intensitas yang melebihi kapasitas tubuh, bisa membuat paha berkedut.
Karena, saat otot paha dipaksa bekerja berulang atau berat dalam waktu lama, serabut otot bisa mengalami kelelahan, sehingga kontraksi otot menjadi tidak terkontrol dan menimbulkan kedutan.
3. Cedera
Jatuh atau terbentur dapat menyebabkan kedutan di paha jika terjadi cedera ringan pada jaringan otot atau saraf di area tersebut.
Trauma fisik seperti benturan bisa menjadi pemicunya, terutama jika mengenai otot besar seperti quadriceps (paha depan) atau hamstring (paha belakang).
4. Dehidrasi
Melansir Healthline, dehidrasi bisa membuat otot berkedut, terutama di area otot seperti kaki dan lengan.
Dehidrasi dapat menjadi penyebab kedutan di paha karena tubuh kekurangan cairan dan elektrolit penting yang dibutuhkan untuk fungsi otot yang normal.
Saat tubuh tidak cukup terhidrasi, sinyal listrik antara saraf dan otot terganggu, sehingga otot-otot besar seperti paha lebih rentan mengalami kontraksi spontan atau kedutan.
Kondisi ini sering terjadi setelah aktivitas fisik berat, cuaca panas, atau kurang asupan cairan.
5. Benign Fasciculation Syndrome
Benign Fasciculation Syndrome (BFS) adalah suatu kondisi di kedutan otot yang tidak disengaja, tidak terasa sakit dan dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau bahkan jam.
Kedutan ini mungkin mengganggu, tetapi tidak membahayakan.
Jika kebanyakan orang mengalami kedutan otot sesekali, orang dengan Benign Fasciculation Syndrome mengalami kedutan otot secara sering selama beberapa bulan.
Melansir Cleveland Clinic, gejala utama Benign Fasciculation Syndrome (BFS) adalah kedutan otot yang sering terjadi.
Kedutan terjadi saat otot sedang beristirahat (rileks) dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Kedutan dapat terjadi di mana saja di tubu, tetapi paling sering terjadi di dalam atau di sekitar:
- Betis
- Paha
- Kelopak mata
- Hidung
- Lengan
- Tangan
Kedutan otot tersebut terjadi ketika satu saraf tepi yang mengendalikan otot menjadi terlalu aktif, sehingga mengakibatkan gerakan otot yang tidak disengaja.
Beberapa kondisi penyebabnya bisa karena hal berikut ini.
- Stres
- Kurang tidur
- Mengonsumsi kafein atau alkohol
- Kecemasan dan depresi
- Hipertiroidisme
Cara Mengatasi Kedutan di Paha

Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena kedutan di paha.
1. Istirahatkan Otot Paha
Jika kedutan muncul setelah aktivitas berat, berikan waktu istirahat agar otot bisa pulih.
Hindari aktivitas yang membebani paha sementara waktu.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Minum cukup air setiap hari, terutama setelah olahraga atau saat cuaca panas.
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalium, magnesium, dan kalsium seperti pisang, air kelapa, atau susu.
3. Lakukan Peregangan dan Pemijatan Ringan
Regangkan otot paha secara perlahan untuk membantu melemaskan otot yang tegang.
Pijatan lembut juga bisa melancarkan sirkulasi dan mengurangi kedutan.
4. Gunakan Kompres Hangat
Tempelkan handuk hangat pada area paha yang berkedut untuk meredakan ketegangan otot dan menenangkan saraf di sekitarnya.
5. Selalu Lakukan Pemanasan sebelum Olahraga dan Pendinginan Sedudahnya
Tanpa pemanasan, otot tidak siap menerima beban tiba-tiba.
Sementara tanpa pendinginan, sirkulasi darah tidak kembali normal, yang bisa menyebabkan spasme atau kedutan otot.
Jadi, pastikan selalu lakukan pemanasan dan pendinginannya ya!
Kapan Perlu ke Dokter?
Kedutan di paha umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri, tetapi ada kondisi tertentu yang perlu diwaspadai dan sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Berikut tanda-tanda kedutan di paha yang perlu diwaspadai:
- Kedutan berlangsung terus-menerus atau semakin sering.
- Disertai kelemahan otot.
- Ada mati rasa, kesemutan, atau nyeri hebat.
- Terjadi setelah cedera besar.
- Menjalar ke bagian tubuh lain
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kondisi yang disebutkan di atas ya!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24812-benign-fasciculation-syndrome
- https://www.healthline.com/health/muscle-twitching
- https://www.webmd.com/brain/ss/slideshow-twitches-spasms-causes
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.