21 March 2025

7 Cara Mencegah Keracunan Makanan pada Anak dan Penanganannya

Keracunan makanan bisa dihindari di rumah, Moms!

Saat Si Kecil mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau kuman lain dan ketahanan tubuhnya sedang rendah, terjadilah keracunan makanan pada anak.

Gejala yang paling umum adalah diare dan muntah-muntah.

Kabar baiknya, menurut situs KidsHealth, kebanyakan orang sembuh dalam beberapa hari tanpa masalah berkepanjangan.

Baca Juga: Lap Dapur Bisa Jadi Sarang Bakteri Penyebab Keracunan Makanan, Waspada!

Cara Mencegah Keracunan Makanan pada Anak

Memang mustahil melindungi Si Kecil dari semua bakteri yang menyebar lewat makanan.

Namun, Moms bisa membantu mengurangi risiko keracunan makanan pada anak dengan praktik pengolahan makanan yang benar di rumah.

1. Cuci Tangan

Cuci Tangan (Pixabay.com)
Foto: Cuci Tangan (Pixabay.com)

Mengutip dari artikel jurnal Healthcare, cara mencegah keracunan makanan pada anak yang pertama adalah dengan mencuci tangan.

Biasakan untuk selalu cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol saat:

  • Sebelum dan sesudah merawat anak sakit
  • Sebelum dan setelah mengolah bahan makanan, termasuk setelah menyentuh peralatan dapur (seperti talenan, pisau, dan meja dapur) yang terkena bahan makanan mentah
  • Setelah menyentuh hewan
  • Setelah menggunakan kamar kecil
  • Setelah menceboki Si Kecil atau mengganti popoknya

Hal ini juga berlaku untuk Si Kecil dan semua orang di rumah. Biasakan rajin mencuci tangan sejak dini, ya, Moms!

2. Membersihkan Tempat Bekas Ganti Popok

Cara mencegah keracunan makanan pada anak bisa dilakukan dengan membersihkan tempat bekas ganti popok Si Kecil.

  • Pastikan Moms dan Si Kecil meninggalkan toilet dalam keadaan bersih setelah digunakan
  • Bersihkan tempat mengganti popok setiap selesai digunakan. Buang popok kotor di tempat sampah bertutup.
  • Situs web Nationwide Children’s menyarankan, menyiapkan makanan dan mengganti popok sebisa mungkin dilakukan oleh orang yang berbeda

3. Memasak dan Menyajikan Bahan Makanan

Studi di jurnal Paediatrics Child Health juga menyarankan untuk memasak dan menyajikan bahan makanan dengan bersih dan matang.

Pastikan untuk selalu membersihkan bahan-bahan makanan sebelum dimasak dan diberikan Si Kecil, dalam usaha mencegah keracunan makanan pada anak.

  • Cuci kulit buah dan sayur sebelum memotong atau mengonsumsinya, termasuk buah potong yang sudah dikupas, dengan air matang.
  • Kalau menggunakan termometer makanan saat memasak, pastikan suhu minimal saat memasak daging unggas 74°C, daging merah giling 71°C, dan daging merah segar 63°C.
  • Jangan sajikan telur serta daging unggas dan daging merah mentah atau setengah matang kepada Si Kecil. Hindari juga mengonsumsi keju, susu, atau jus (kemasan) yang belum dipasteurisasi.
  • Jangan minum air yang tidak murni, termasuk dari sungai atau sumur yang tidak terjamin

4. Memisahkan Makanan Matang dan Tidak Matang

Masih dari studi di jurnal Paediatrics Child Health, sebaiknya Moms menghindari makanan yang belum matang untuk Si Kecil.

Sebab, seperti yang Moms ketahui, pencernaan Si Kecil tentu belum sekuat orang dewasa.

Jadi, sebaiknya hindari makanan yang setengah matang atau yang belum matang.

Jauhkan peralatan yang sudah digunakan untuk makanan mentah dari peralatan bersih dan makanan matang.

Jadi, jangan taruh steak yang sudah dimasak di piring atau talenan bekas makanan yang belum dimasak, ya, Moms.

5. Waspada Terhadap Makanan Kedaluwarsa

Moms juga harus memastikan tanggal kedaluwarsa makanan, selalu teliti saat membeli atau saat ingin membuka kemasan makanan atau minuman tersebut.

  • Konsumsi makanan yang mudah rusak, busuk, atau basi sesegera mungkin
  • Jika makanan sudah melewati tanggal kedaluwarsa serta rasa, tampilan, atau baunya aneh, buang saja.
  • Jangan konsumsi makanan dalam kemasan yang segelnya sudah rusak atau kalengnya berkarat atau penyok

6. Menyimpan Bahan dan Sisa Makanan di Kulkas

Kemudian, langkah keenam dalam usaha mencegah keracunan makanan pada anak adalah menyimpan sisa makanan di kulkas.

Moms bisa menyimpan sisa makanan di kulkas pada wadah tertutup, untuk meminimalisir masuknya bakteri di dalam kulkas.

  • Segera simpan sisa makanan di kulkas, sebaiknya dalam wadah bertutup kencang.
  • Cairkan (defrost) makanan dari freezer (kulkas atas) di chiller (kulkas bawah), microwave, atau air dingin. Jangan di suhu ruang, ya, Moms.
  • Menurut situs web babycenter, saat memanaskan makanan, pastikan panasnya menyeluruh. Jadi, jangan sekadar menghangatkan.

7. Jangan Menyiapkan Makanan saat Diare

Selain hal-hal di atas, ada satu lagi hal yang perlu Moms ingat untuk mencegah keracunan makanan pada anak.

Jika Moms atau siapapun yang mengolah makanan sedang diare atau muntah-muntah, sebaiknya jangan menyiapkan makanan dulu untuk mencegah penyebaran virus atau bakteri lewat makanan.

Namun jika Si Kecil sudah menunjukkan gejala keracunan makanan, Moms sebaiknya tidak perlu panik, karena ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Pertolongan Pertama Keracunan Makanan pada Anak

Jika Si Kecil mengalami gejala keracunan makanan pada anak, jangan panik ya Moms.

Lakukan beberapa langkah berikut ini sebagai pertolongan pertama keracunan makanan pada balita.

1. Berikan Air Mineral Sesering Mungkin

Anak Minum Air Putih
Foto: Anak Minum Air Putih (Freepik.com/freepik)

Pertolongan pertama keracunan makanan pada anak adalah memberikan Si Kecil banyak air mineral agar Si Kecil tidak dehidrasi.

Disarankan menurut situs Kids Health, pemberian air mineral dibutuhkan oleh anak yang keracunan makanan.

Hindari pemberian minuman yang mengandung kafein seperti teh atau kopi. Ini hanya akan memperburuk kondisinya.

Perbanyak minum air mineral sebagai langkah untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan diare, dan sebagai langkah pencegahan dari dehidrasi.

2. Beri Makanan dalam Porsi Kecil

Mengutip dari WebMD, pertolongan pertama keracunan makanan pada anak bisa dengan memberikan makanan dalam porsi kecil.

Pertolongan pertama keracunan makanan pada anak selanjutnya adalah mulai melihat situasi dan gejala dari Si Kecil.

Jika Si Kecil sudah mulai membaik dan frekuensi muntah atau diarenya dirasa sudah berkurang, Moms dapat mulai memberikan makanan sedikit demi sedikit.

Berikan makanan yang mengenyangkan, tetapi tetap dengan tekstur yang lembut dan mudah ditelan, seperti kentang, roti, atau pisang.

Pastikan makanan yang Moms berikan tanpa ada bumbu-bumbu kuat untuk menghindari rasa mual.

3. Beristirahat dengan Cukup

Pertolongan pertama keracunan makanan pada anak yang penting diperhatikan Moms adalah mendapatkan istirahat yang cukup.

Mengalami diare dan muntah berkali-kali pasti membuat tubuhnya kelelahan.

Pastikan Si Kecil mendapatkan istirahat cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Beristirahat cukup akan membantu tubuh Si Kecil pulih setelah diare dan muntah yang melelahkan.

Selain istirahat, yang paling penting adalah memastikan anak tetap terhidrasi dan terus memantau kondisinya.

Jika gejalanya semakin parah atau muncul tanda-tanda dehidrasi seperti lemas, bibir kering, atau jarang buang air kecil, segera cari bantuan medis.

Baca Juga: 12 Cara Atasi Keracunan Makanan Basi dengan Bahan Alami

Itulah cara mengatasi keracunan makanan pada anak dan beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat Moms lakukan sesegera mungkin.

  • http://nationwidechildrens.org/conditions/food-poisoning
  • https://kidshealth.org/en/parents/food-poisoning.html
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8701329/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2804545/
  • https://health.usnews.com/wellness/articles/food-poisoning-symptoms-treatment?context=amp
  • https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/food-poisoning-in-children-what-to-know

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.