27 August 2025

5 Penyebab Sperma Tidak Masuk ke Indung Telur, Ketahui Yuk!

Kondisi ini bisa disebabkan oleh wanita dan pria

Intinya nih, Moms

  • Sperma tidak selalu berhasil mencapai indung telur karena ada beberapa penyebab.
  • Kualitas sperma yang lemah bisa membuatnya sulit bergerak menuju sel telur.
  • Cairan serviks yang terlalu kental juga dapat menghambat jalannya sperma.
  • Jika terjadi gangguan ovulasi, maka sel telur tidak tersedia untuk dibuahi.
  • Kondisi seperti sumbatan tuba falopi atau faktor kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya.

Ada beberapa penyebab sperma tidak masuk ke indung telur. Salah satunya adalah jumlah sperma yang rendah.

Namun, perlu Moms dan Dads ketahui, bahwa pada proses pembuahan alami, sperma tidak masuk ke ovarium (indung telur), ya.

Melainkan, pembuahan biasanya terjadi di tuba falopi.

Nah, kondisi ini tentu jadi salah satu kesulitan untuk hamil. Namun, masalah kesehatan reproduksi ini bisa dialami baik pada pria maupun wanita.

Memahami penyebab sperma tidak masuk ke indung telur sangat penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.

Dengan mengetahui faktor-faktor penghambatnya, langkah penanganan yang tepat dapat segera diambil.

Untuk itu, yuk cari tahu penyebab sperma tidak masuk ke indung telur di bawah ini, Moms!

Baca Juga: 13 Pertanyaan saat Konsultasi Program Hamil ke Dokter!

Penyebab Sperma Tidak Masuk ke Indung Telur

Moms, penyebab sperma tidak masuk ke indung telur bisa disebabkan oleh pria dan wanita.

Berikut beberapa penyebabnya.

1. Jumlah Sperma Rendah (Oligospermia)

Jumlah sperma rendah.jpeg
Foto: Jumlah sperma rendah.jpeg (https://www.infertilityivfhouston.com/male-infertility)

Moms oligospermia bisa menjadi penyebab sperma tidak masuk ke indung telur, lho!

Mengutip dari Cleveland Clinic, kepadatan sperma normal berkisar dari 15 juta hingga lebih dari 200 juta sperma per mililiter air mani.

Seorang pria dianggap memiliki jumlah sperma rendah jika dia memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter atau kurang dari 39 juta sperma per ejakulasi.

Untuk bisa menghasilkan kehamilan, hanya diperlukan satu sperma dan satu sel telur untuk dibuahi.

Jumlah sperma yang rendah, berakibat semakin rendah kemungkinan sperma untuk bertahan dan bisa masuk ke indung telur.

Nah, kondisi ini bisa disebabkan karena masalah pada testis, perawatan kanker, atau kondisi genetik dapat mengurangi jumlah sperma.

Paparan panas berlebih, bahan kimia, radiasi, serta gaya hidup tidak sehat seperti narkoba, alkohol, merokok, dan penggunaan steroid juga menurunkan produksi sperma.

Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kesuburan pria secara signifikan.

2. Pergerakan Sperma atau Motilitas

Jumlah Sperma Rendah, Bagaimana Agar Istri Segera Hamil.jpg
Foto: Jumlah Sperma Rendah, Bagaimana Agar Istri Segera Hamil.jpg

Gerakan maju sperma (progressive motility) sangat diperlukan agar sperma bisa menembus saluran reproduksi wanita dan mencapai sel telur.

Jika motilitas sperma buruk (asthenozoospermia), sperma sulit bergerak dan kecil kemungkinan mencapai lokasi pembuahan.

Namun, mengutip dari jurnal Reproductive Science, tubuh wanita juga membantu pergerakan sperma melalui kontraksi otot dan gerakan silia (rambut halus di dalam tuba falopi).

Meski begitu, motilitas sperma tetap menjadi faktor utama keberhasilan pembuahan karena hanya sperma yang bisa bergerak baik yang mampu melewati lendir serviks dan naik menuju tuba falopi.

Jika motilitas terganggu, sperma sulit melewati serviks dan tuba falopi, sehingga gagal mencapai ampula tuba falopi (tempat umum terjadinya pembuahan).

Akibatnya, pembuahan tidak terjadi dan kehamilan gagal.

Sekalipun seorang pria memiliki jumlah sperma yang cukup, faktor lain yang penting agar spema dapat menembus indung telur adalah pergerakan sperma yang normal (motilitas).

Motilitas sperma yang buruk dapat disebabkan oleh kerusakan testis akibat infeksi, kanker, operasi, atau testis tidak turun sejak lahir.

Penggunaan steroid, obat-obatan seperti ganja dan kokain, serta beberapa herbal juga menurunkan kualitas sperma.

Selain itu, varikokel atau pembesaran pembuluh darah di skrotum turut memengaruhi motilitas sperma.

3. Bentuk Sperma yang Abnormal

Bentuk Sperma Abnormal.jpeg
Foto: Bentuk Sperma Abnormal.jpeg (https://www.conceptfertility.co.uk/causes-of-infertility/causes-of-male-infertility/poor-sperm-morphology/amp/)

Penyebab sperma tidak masuk ke indung telur selanjutnya adalah karena bentuk sperma yang tidak normal.

Menurut jurnal medis Therapeutic Advances in Reproductive Health, sperma dengan bentuk kepala, ekor, atau lapisan luar (akrosom) yang tidak normal lebih sulit bergerak dan berinteraksi dengan sel telur.

Akibatnya, menurunkan peluang pembuahan dan meningkatkan risiko infertilitas.

Nah, saluran reproduksi wanita dan lapisan pelindung sel telur bekerja seperti penyaring, sehingga hanya membiarkan sperma sehat dan normal mencapai sel telur.

Sperma dengan bentuk abnormal sering tersaring sebelum mencapai tuba falopi.

Beberapa cacat seperti kepala terlalu besar atau tidak memiliki akrosom membuat sperma tidak mampu menembus penghalang alami atau menempel pada sel telur.

Menambah jumlah sperma pun tidak membantu karena sperma yang rusak tetap tidak dapat membuahi.

Studi di Journal of Urological Surgery, membuktikan bawah ada hubungan kuat antara morfologi sperma abnormal dengan rendahnya tingkat pembuahan dan perkembangan embrio.

Maka, bentuk sperma yang tidak normal adalah salah satu penyebab utama kegagalan sperma mencapai dan membuahi sel telur karena kemampuan bergerak dan berinteraksi dengan sel telur menjadi terganggu, sehingga pembuahan gagal terjadi di tuba falopi.

4. Tuba Falopi Tersumbat

Seperti yang sudah disinggung di atas, masalah ini bisa disebabkan oleh wanita.

Nah, mengutip dari Mayo Clinic sperma tidak masuk ke indung telur bisa karena tuba falopi tersumbat.

Kondisi ini bisa disebabkan akibat penyakit radang panggul, infeksi menular seksual, endometriosis, atau jaringan parut pasca operasi.

Tuba falopi yang tersumbat dapat menghalangi sperma bertemu dengan sel telur.

5. Interaksi Sperma dan Sel Telur yang Bermasalah

Meskipun sperma berhasil mencapai sel telur, kadang sperma tidak bisa menempel atau menembus lapisan pelindung sel telur yang disebut zona pellucida.

Sebagai informasi, zona pellucida adalah lapisan pelindung ekstraseluler yang mengelilingi sel telur (ovum) pada mamalia, termasuk manusia.

Lapisan ini terdiri dari glikoprotein dan berperan penting dalam proses pembuahan serta melindungi sel telur selama perkembangannya.

Hal ini biasanya terjadi karena ada kerusakan pada protein atau enzim di permukaan sperma.

Penelitian di Journal Reproduction, menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kegagalan pembuahan pada program IVF disebabkan oleh masalah pada sperma ini, bukan karena sel telurnya.

Baca Juga: Konsumsi Vitamin D untuk Program Hamil, Ini Manfaatnya!

Itulah penyebab sperma tidak masuk ke indung telur yang bisa Moms dan Dads pahami. Segera periksakan ke dokter, ya!

  • https://extendfertility.com/male-fertility-decline/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22477-oligospermia-low-sperm-count?
  • https://link.springer.com/article/10.1007/s43032-020-00408-y
  • https://academic.oup.com/humrep/article-abstract/15/3/702/2915463?redirectedFrom=fulltext&login=false
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773
  • https://jurolsurgery.org/articles/effects-of-normal-morphology-sperm-count-on-fertilization-time-in-infertile-couples-with-teratospermic-males-an-evaluation-with-an-embryoscope/jus.galenos.2022.2021.0128
  • https://academic.oup.com/humrep/article-abstract/15/3/702/2915463?redirectedFrom=fulltext&login=false

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.