left icon
iconiconicon
Home > Balita dan Anak > 3-5 tahun
3-5 TAHUN
08 April 2020

Kenali Perbedaan Gejala Autisme dan Asperger yang Perlu Moms Tahu

Meski banyak yang menganggap kedua kondisi ini mirip, namun ternyata ada perbedaan pada gejalanya
0 disukai
0
0 komentar
0
Simpan
Simpan
Kenali Perbedaan Gejala Autisme dan Asperger yang Perlu Moms Tahu
X
placeholder
Artikel ditulis oleh Orami Author
Disunting oleh Dina Vionetta Orami

Autisme dan sindrom Asperger termasuk ke dalam kelompok gangguan spektrum autisme (autism spectrum dissorder atau ASD).

Banyak orang mengira kedua kondisi ini sama, padahal sebenarnya berbeda. Tak heran bila masyarakat belum terlalu memahami perbedaan gejala autisme dan Asperger.

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan berinteraksi.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Autisme biasanya mulai terdeteksi pada masa kanak-kanak. Sementara, sindrom Asperger sering dianggap sebagai versi “ringan” dari autisme.

Dalam situs web The Converastion, Nicole Rinehart, dosen psikologi di Monash University mengatakan, tidak ada tes genetik yang dapat membedakan secara pasti anak yang memiliki gangguan autisme dan Asperger.

Perbedaan Autisme dan Asperger

Nah, agar Moms dan Dads tidak salah dalam memahami kedua kondisi ini, yuk, kenali perbedaan gejala autisme dan Asperger dikutip dari Autism Society.

Baca Juga: 4 Gejala Autisme pada Balita dan Cara Mengenalinya

1. Keterlambatan Berbahasa

57f38182170000e00aac9460.jpeg
Foto: 57f38182170000e00aac9460.jpeg

Foto: huffingtonpost.com

Anak dengan autisme biasanya mengalami keterlambatan dalam berbahasa dan berbicara.

Selain itu, anak dengan autisme juga tidak memperlihatkan ketertarikan untuk berinteraksi dengan sebaya atau orang lain. Mereka lebih senang melakukan kegiatan sendiri.

Sementara, anak dengan sindrom Asperger umumnya tidak mengalami keterlambatan dalam berbahasa dan berbicara.

Mereka juga memiliki ketertarikan untuk berinteraksi dengan sebaya atau orang lain, walaupun pada praktiknya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.

2. Waktu Diagnosis

toddler-girl-with-playdough_rdwngs.jpeg
Foto: toddler-girl-with-playdough_rdwngs.jpeg

Foto: sheknows.com

Rata-rata usia anak mendapat diagnosis autisme adalah 4 tahun.

Sementara, diagnosis Asperger umumnya baru ditegakkan saat anak memasuki usia remaja atau bahkan dewasa.

Orang tua banyak yang tidak menyadari anaknya memiliki sindrom Asperger hingga saat anak tersebut mulai banyak berinteraksi dengan sebayanya.

Dikutip dari situs web Everyday Health, ahli juga sering keliru mendiagnosis sindrom Asperger sebagai attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD).

Baca Juga: 3 Pilihan Kegiatan untuk Anak Autisme, Bisa Jadi Favorit Buah Hati

3. Tingkat Kecerdasan

autism-report-title-image_tcm7-212683.jpg
Foto: autism-report-title-image_tcm7-212683.jpg

Foto: apa.org

Perbedaan gejala autisme dan asperger yang lain adalah pada tingkat kecerdasan atau IQ anak.

Anak dengan autisme biasanya memiliki IQ di bawah rata-rata normal, sedangkan anak dengan sindrom Asperger justru sebaliknya, yaitu di atas rata-rata normal.

Hal ini yang membuat anak dengan sindrom Asperger kadang dijuluki jenius.

Sebagian anak dengan sindrom Asperger diketahui memiliki kemampuan mengingat kosa kata yang rumit dan menghapal fakta tertentu.

Di samping perbedaan gejala autisme dan asperger, memang ada beberapa kesamaan gejala dari kedua kondisi tersebut:

  • Kesulitan dalam menjalin dan menjaga hubungan
  • Kesulitan dalam mengungkapkan perasaan atau emosi
  • Kesulitan dalam menjaga kontak mata
  • Sensitif terhadap makanan atau suara tertentu
  • Memiliki kendala dalam keterampilan motorik
  • Memiliki dorongan untuk mengikuti jadwal atau aturan yang kaku
  • Memiliki obsesi terhadap benda tertentu

Meski berada di dalam satu spektrum, namun, intervensi untuk anak dengan autisme dan sindrom Asperger berbeda.

Semakin cepat orang tua mengidentifikasi gejala autisme atau Asperger pada anaknya, penanganan dapat lebih cepat diberikan.

Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Sekolah untuk Anak dengan Autisme

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


Baca selanjutnya

Membuat Channel YouTube Balita, Ini 3 Pertimbangannya

Membuat Channel YouTube Balita, Ini 3 Pertimbangannya

3-5 tahun
membuat-channel-youtube-balita
4 Tips untuk Menurunkan Trigliserida Tinggi Pada Anak

4 Tips untuk Menurunkan Trigliserida Tinggi Pada Anak

3-5 tahun
menurunkan-trigliserida-tinggi-pada-anak
Kalkulator masa subur

Kalkulator masa subur

Baby Name Finder

Baby Name Finder

NewWorksheet Anak

Worksheet Anak

Resep

Resep

Tools untuk Si Kecil

Pertumbuhan

Pertumbuhan

Imunisasi

Imunisasi

MPASI

MPASI

Pencapaian

Pencapaian

Artikel Terkait
3 Cara Menjelaskan Tentang Perceraian Orang Tua Kepada Balita

3 Cara Menjelaskan Tentang Perceraian Orang Tua Kepada Balita

3-5 tahun
3-cara-menjelaskan-tentang-perceraian-orang-tua-kepada-balita
Panduan Belajar Mengeja Anak TK Plus Tips Memberi Dukungan

Panduan Belajar Mengeja Anak TK Plus Tips Memberi Dukungan

3-5 tahun
belajar-mengeja-anak-tk
12 Cara Mendidik Anak Menjadi Pemberani, Yuk Terapkan!

12 Cara Mendidik Anak Menjadi Pemberani, Yuk Terapkan!

3-5 tahun
cara-mendidik-anak-menjadi-pemberani
Yuk, Bacakan 5 Dongeng Sebelum Tidur Terbaik Ini untuk Anak-Anak Moms

Yuk, Bacakan 5 Dongeng Sebelum Tidur Terbaik Ini untuk Anak-Anak Moms

3-5 tahun
yuk-bacakan-5-dongeng-sebelum-tidur-terbaik-ini-untuk-anak-anak-moms
5 Strategi Disiplin Untuk Menghadapi Anak Dengan ODD (Oppositional Defiant Disorder)

5 Strategi Disiplin Untuk Menghadapi Anak Dengan ODD (Oppositional Defiant Disorder)

3-5 tahun
4-strategi-disiplin-untuk-menghadapi-anak-dengan-odd-oppositional-defiant-disorder
10 Manfaat Buah Naga untuk Anak dan Penyajiannya, Simak!

10 Manfaat Buah Naga untuk Anak dan Penyajiannya, Simak!

3-5 tahun
manfaat-buah-naga-untuk-anak
7 Olahraga Ringan yang Berguna untuk Stimulasi Otak Anak

7 Olahraga Ringan yang Berguna untuk Stimulasi Otak Anak

3-5 tahun
olahraga-ringan-untuk-stimulasi-otak-anak
Cara Mengurangi Risiko Obesitas pada Balita

Cara Mengurangi Risiko Obesitas pada Balita

3-5 tahun
cara-mengurangi-risiko-obesitas-pada-balita

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.

Home

Home

Shopping

Shopping

Articles

Articles

IbuSibuk

IbuSibuk

Account

Account

Gagal Mengambil Data Artikel