left icon
iconiconicon
Home > Kehamilan > Pascamelahirkan
PASCAMELAHIRKAN
19 August 2018

Perlukah Waspada Terhadap Bahaya Postpartum Psychosis?

Postpartum psychosis adalah penyakit jiwa yang bahkan bisa termasuk pikiran untuk menyakiti anak.
0 disukai
0
0 komentar
0
Simpan
Simpan
Perlukah Waspada Terhadap Bahaya Postpartum Psychosis?
X
placeholder
Artikel ditulis oleh Intan Aprilia Orami
Disunting oleh Intan Aprilia Orami

Sejumlah kecil ibu muda mengalami gangguan pikiran dan emosional―gejala awal yang menandakan postpartum psychosis.

Ini merupakan penyakit mental serius yang dapat berkembang pada ibu segera setelah melahirkan, yang menyebabkan perubahan besar dalam suasana hati dan perilaku.

Apakah Postpartum Psychosis?

social media mother insecurity neurosciencenews
Foto: social media mother insecurity neurosciencenews

Postpartum psychosis adalah penyakit jiwa parah yang ditandai dengan kesulitan dalam merespons secara emosional terhadap bayi yang baru lahir―bahkan bisa termasuk pikiran untuk menyakiti anak.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Kondisi ini berbeda dengan depresi pascamelahirkan (postpartum depression), meski kedua kondisi ini bisa terjadi bersamaan. Menurut psikiater Charlotte Ladd, MD, associate professor psikiatri di University of Wisconsin di Madison, Postpartum psychosis biasanya merupakan gangguan bipolar, bukan hanya gangguan depresi,

Postpartum psychosis (PP) bisa terjadi secara tiba-tiba bagi wanita tanpa pengalaman sebelumnya tentang penyakit jiwa. Ada beberapa kelompok wanita dengan riwayat gangguan bipolar misalnya, yang berada pada risiko jauh lebih tinggi.

Postpartum psychosis biasanya dimulai beberapa hari pertama sampai minggu setelah melahirkan. Kondisi ini bisa bertambah parah sangat cepat dan harus selalu dianggap sebagai “keadaan darurat psikiatris,” karena berpotensi membahayakan ibu atau bayinya, demikian Dr. Ladd mengkualifikasi gangguan ini.

Kebanyakan wanita yang mengalami postpartum psychosis perlu menjalani pengobatan khusus dan dirawat di rumah sakit. Dengan penanganan yang tepat, wanita dengan postpartum psychosis bisa mengalami pemulihan meskipun membutuhkan waktu dan prosesnya mungkin akan sulit.

Baca juga: Kenali 3 Gangguan Jiwa Pasca Melahirkan

Apakah Penyebab Postpartum Psychosis?

Kira-kira setengah dari ibu yang mengalami postpartum psychosis juga memiliki riwayat penyakit jiwa. Sayangnya penyebab Postpartum Psychosis tidak diketahui dengan baik.

Penelitian menunjukkan faktor biologis, perubahan hormonal secara mendadak terkait dengan kehamilan dan persalinan bisa memicu kondisi tersebut, namun banyak faktor lain yang mungkin terlibat.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang berusia lebih tua dapat meningkatkan risiko, namun seorang ibu yang menderita diabetes atau melahirkan bayi dengan bobot lahir besar karena alasan tertentu tetap harus waspada.

Meskipun postpartum psychosis kemungkinan besar muncul dalam tiga bulan setelah melahirkan, tetapi bisa juga muncul dalam tahun pertama kehidupan bayi. Salah satu ciri postpartum psychosis adalah muncul lebih awal, sering kali dalam 1 sampai 4 minggu pertama setelah kelahiran bayi.

Baca juga: Kaki Bengkak Setelah Melahirkan, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Gejala Postpartum Psychosis

tired mom holding baby istock 000040601458 large
Foto: tired mom holding baby istock 000040601458 large

Berikut adalah beberapa gejala yang patut diwaspadai:

- Tiba-tiba muncul pikiran untuk melempar bayi atau melukainya dengan cara tertentu

- Kepercayaan yang tidak berdasar pada realitas (delusi)

- Mendengar, melihat, merasakan atau mencium hal-hal yang tidak ada (halusinasi)

- Suasana hati yang tinggi dengan kehilangan sentuhan dengan kenyataan (mania)

- Kurangnya respons emosional atau ekspresi tatapan kosong

- Kesulitan merespons secara emosional pada bayi

- Gangguan tidur yang tidak normal

- Perubahan nafsu makan

- Gampang tersinggung atau suasana hati mudah berubah.

- Sangat gelisah, tertekan, cemas, atau bingung

- Gejolak emosi, seperti terlalu senang, gembira, atau 'bersemangat'.

- Ketidakmampuan untuk terikat dengan bayi

- Pikiran untuk bunuh diri, atau keyakinan bahwa bayi atau keluarga akan lebih baik tanpa ibu

- Merasa paranoid atau mencurigai motif di balik perilaku seseorang

Baca Juga: 4 Hal yang Akan Moms Alami Saat Si Kecil Hadir

Perawatan Postpartum Psychosis

Jika wanita memiliki postpartum psychosis penting untuk segera membawa mereka ke fasilitas kejiwaan dan memisahkan ibu dari bayi selama periode perawatan agar tidak membahayakan ibu dan bayinya. Rawat inap dan konseling dengan psikiater, psikolog, atau profesional kesehatan mental lainnya yang berkualitas sangat diperlukan untuk menangani kondisi ini.

Pernahkah Moms mengalami kondisi postpartum psychosis? Bagaimana cara Moms mengatasinya?

(ROS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


Topik Terkait

Pasca MelahirkanFamily

Baca selanjutnya

Ketahui Penyebab, Gejala, dan Obat Biduran Alami Untuk Ibu Menyusui

Ketahui Penyebab, Gejala, dan Obat Biduran Alami Untuk Ibu Menyusui

Pascamelahirkan
penyebab-gejala-dan-obat-biduran-alami-untuk-ibu-menyusui
Minum Kopi dan Makan Pedas, Bolehkah dalam Pola Makan Ibu Menyusui?

Minum Kopi dan Makan Pedas, Bolehkah dalam Pola Makan Ibu Menyusui?

Pascamelahirkan
minum-kopi-dan-makan-pedas-bolehkah-dalam-pola-makan-ibu-menyusui
Kalkulator masa subur

Kalkulator masa subur

Baby Name Finder

Baby Name Finder

NewWorksheet Anak

Worksheet Anak

Resep

Resep

Tools untuk Si Kecil

Pertumbuhan

Pertumbuhan

Imunisasi

Imunisasi

MPASI

MPASI

Pencapaian

Pencapaian

Artikel Terkait
Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Pascamelahirkan
pelekatan-menyusui-yang-benar
Tips Dokter! Cara Meningkatkan Kualitas ASI agar Bayi Gemuk

Tips Dokter! Cara Meningkatkan Kualitas ASI agar Bayi Gemuk

Pascamelahirkan
cara-meningkatkan-kualitas-asi-agar-bayi-gemuk
Serba-serbi Tentang Ari-ari Bayi yang Mungkin Belum Moms Ketahui

Serba-serbi Tentang Ari-ari Bayi yang Mungkin Belum Moms Ketahui

Pascamelahirkan
ari-ari-bayi
10 Makanan untuk Mencegah Baby Blues, Bikin Mood Membaik!

10 Makanan untuk Mencegah Baby Blues, Bikin Mood Membaik!

Pascamelahirkan
makanan-untuk-mencegah-baby-blues
Jangan Sepelekan Waktu Kedaluarsa Alat KB IUD, Fatal Akibatnya pada Organ Reproduksi

Jangan Sepelekan Waktu Kedaluarsa Alat KB IUD, Fatal Akibatnya pada Organ Reproduksi

Pascamelahirkan
jangan-sepelekan-waktu-kedaluarsa-alat-kb-iud-fatal-akibatnya-pada-organ-reproduksi
Cara Memilih Bra Menyusui Yang Tepat

Cara Memilih Bra Menyusui Yang Tepat

Pascamelahirkan
cara-memilih-bra-menyusui-yang-tepat
Bolehkah Ibu Menyusui Makan Sate Kambing? Ini Penjelasannya!

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Sate Kambing? Ini Penjelasannya!

Pascamelahirkan
bolehkah-ibu-menyusui-makan-sate-kambing
15 Cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Ibu Menyusui

15 Cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Ibu Menyusui

Pascamelahirkan
cara-mengatasi-radang-tenggorokan-pada-ibu-menyusui

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.

Home

Home

Shopping

Shopping

Articles

Articles

IbuSibuk

IbuSibuk

Account

Account

Gagal Mengambil Artikel Pilihan Editor