13 March 2025

Sudah Setahun Menikah Belum Hamil? Ini Langkah Medisnya!

Akan dilakukan pemeriksaan untuk suami dan istri

Anda sudah setahun menikah tetapi belum hamil? Jika dalam satu tahun pernikahan belum ada tanda kehamilan, ada baiknya Moms dan Dads mulai mencari tahu penyebabnya dengan berkonsultasi ke dokter.

Pemeriksaan kesuburan menjadi langkah penting untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi kedua pasangan dan mencari solusi yang tepat.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan Bintaro Jaya, dr. Aida Riyanti, Sp. OG-KFER, menjelaskan ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pasangan yang steelah setahun menikah tetapi belum hamil.

Apa saja pemeriksaan tersebut? Simak ulasannya berikut ini untuk memahami langkah-langkah yang bisa Moms dan Dads tempuh!

Baca Juga: Benarkah Polip Rahim Menyebabkan Sulit Hamil? Simak Moms

Penyebab Sudah Setahun Menikah Belum Hamil

Penyebab Sudah Setahun Menikah Belum Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Sudah Setahun Menikah Belum Hamil (Orami Photo Stock)

Jika sudah setahun menikah belum hamil, ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebabnya, baik dari pihak wanita maupun pria mengutip dari Hopkins Medicine.

1. Faktor pada Wanita

Kesulitan hamil pada wanita sering kali disebabkan oleh masalah ovulasi, seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), gangguan tiroid (hipotiroid atau hipertiroid), serta gagal ovarium dini, yaitu kondisi ketika ovarium berhenti berfungsi sebelum usia 40 tahun.

Selain itu, adanya jaringan parut akibat operasi panggul, endometriosis, atau infeksi panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) dapat merusak saluran tuba sehingga sel telur sulit bertemu dengan sperma.

Faktor lain seperti kelainan pada lendir serviks yang menghambat pergerakan sperma, serta adanya fibroid (tumor jinak di rahim) yang dapat menghalangi implantasi sel telur juga bisa menjadi penyebab sulit hamil.

2. Faktor pada Pria

Pada pria, faktor utama yang memengaruhi kesuburan adalah kualitas semen dan sperma.

Beberapa pria memiliki jumlah sperma yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sperma yang tidak bergerak dengan baik, atau bentuk sperma yang tidak normal sehingga sulit membuahi sel telur.

Masalah lain bisa berasal dari gangguan pada testis, seperti infeksi, kanker testis, atau testis yang tidak turun sejak lahir.

Selain itu, pria yang pernah menjalani sterilisasi (vasektomi), mengalami gangguan hormon seperti hipogonadisme, atau memiliki masalah ejakulasi juga dapat mengalami kesulitan dalam membuahi sel telur.

Beberapa jenis obat-obatan, seperti steroid anabolik, obat antiinflamasi tertentu, kemoterapi, serta konsumsi obat terlarang seperti kokain dan mariyuana, juga diketahui dapat mempengaruhi produksi sperma.

Pemeriksaan Pasangan yang Belum Hamil oleh Dokter

Pemeriksaan Pasangan yang Belum Hamil oleh Dokter
Foto: Pemeriksaan Pasangan yang Belum Hamil oleh Dokter (justmommies.com)

Menurut dr. Aida, ada beberapa hal yang akan diperiksa pertama kali oleh dokter ketika Moms dan Dads sudah setahun menikah belum hamil dan memutuskan untuk menjalani program hamil.

Dokter akan merekomendasikan perawatan khusus berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi pada infertilitas, durasi masalah, usia wanita, serta preferensi pengobatan setelah dilakukan konseling tentang tingkat keberhasilan, risiko, dan manfaat tiap pilihan.

Jika Moms berencana berkonsultasi ke dokter, berikut adalah bentuk pemeriksaan pasangan yang belum hamil oleh dokter, yang penting untuk diketahui terutama jika sudah setahun menikah belum hamil:

1. Menanyakan Pola Hidup Sehari-hari

Dalam pemeriksaan awal, dokternya akan menggali informasi mendetail mengenai kesehatan dan kebiasaan sehari-hari, terutama untuk pasangan yang sudah setahun menikah belum hamil.

"Dokter akan menanyakan siklus menstruasi, pola hubungan seksual, apakah ada riwayat penyakit tertentu, serta bagaimana pola hidup sehari-hari yang dapat memengaruhi terjadinya kehamilan," jelas dr. Aida.

2. Melakukan Pemeriksaan Organ Reproduksi

Tak hanya itu, pemeriksaan pasangan yang belum hamil oleh dokter termasuk melakukan pemeriksaan organ reproduksi lanjutan.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan ginekologi dan ultrasonografi melalui vagina, yang juga dilakukan pada pasangan yang sudah setahun menikah belum hamil.

"Pemeriksaan ini menilai kondisi rahim, bagaimana dengan bentuk, ukuran, posisi, dan dinding rahim, adakah tumor seperti mioma atau polip," jelas dr. Aida.

Kemudian, dokter akan menilai ovarium/indung telur, adakah gambaran folikel yang berisi sel telur, apakah jumlahnya sangat banyak atau hanya sedikit, atau adakah terdapat tumor atau kista.

Tak hanya itu, dokter juga akan menyarakan melakukan pemeriksaan saluran telur dengan histerosalpingography, apakah ada sumbatan, atau pembesaran dan timbunan cairan di dalamnya.

3. Melakukan Pemeriksaan Hormon

Untuk pasangan yang sudah setahun menikah belum hamil, dokter juga akan menyarankan pemeriksaan hormonal guna mengidentifikasi ketidakseimbangan yang mungkin memengaruhi kesuburan.

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah kadar hormon mendukung proses ovulasi dan kehamilan.

4. Memeriksa Kualitas Sperma Suami

Pemeriksaan pasangan yang sudah setahun menikah belum hamil tidak hanya difokuskan pada wanita. Dokter juga akan menganalisa sperma suami, meliputi jumlah, kecepatan, dan bentuk sperma.

"Dokter akan memberikan pengantar untuk pemeriksaan analisa sperma untuk menilai jumlah, kecepatan, bentuk dari sperma suami," jelas dr. Aida.

Baca Juga: 16+ Bahaya Begadang bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kualitas Sperma!

Perubahan Gaya Hidup untuk Meningkatkan Kesuburan

Makanan Sehat
Foto: Makanan Sehat (Orami Photo Stock)

Ketika sudah berusaha untuk hamil, gaya hidup yang sehat bisa menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesuburan.

Tubuh dan pikiran yang sehat dapat membantu memperbaiki keseimbangan hormon dan mendukung proses reproduksi.

Mengutip dari The Fertility Gynaecology Academy terdapat beberapa perubahan gaya hidup berikut dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan.

1. Mengelola Stres dengan Baik

Stres berkepanjangan bisa berdampak pada sistem hormon, yang pada akhirnya dapat memengaruhi ovulasi dan kesuburan.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara mengurangi stres, seperti:

  • Mengurangi beban kerja
  • Melakukan meditasi atau yoga secara rutin
  • Berolahraga ringan untuk menjaga keseimbangan tubuh
  • Mengurangi paparan media sosial dan berita yang menambah kecemasan
  • Mencoba terapi alternatif seperti pijat refleksi atau akupunktur

2. Makan Makanan Sehat untuk Kesuburan

Pola makan juga berperan penting dalam meningkatkan kesuburan. Moms dan Dads bisa mencoba:

  • Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya omega-3 seperti salmon dan sarden
  • Memilih makanan organik untuk menghindari paparan pestisida
  • Mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan
  • Menghindari makanan dengan bahan tambahan yang berlebihan

3. Menghindari Rokok, Alkohol, dan Zat Berbahaya

Menghindari rokok, vaping, serta alkohol bisa menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesuburan.

Nyatanya, zat beracun dalam rokok dan alkohol dapat menurunkan kualitas sel telur dan sperma.

Meskipun belum banyak diteliti, vaping juga dikhawatirkan mengandung zat yang berbahaya bagi sistem reproduksi.

Oleh karena itu, mengurangi atau menghindari zat-zat ini bisa membantu memperbesar peluang kehamilan.

4. Menjaga Pola Olahraga yang Seimbang

Olahraga memang baik untuk tubuh, tetapi Moms perlu berhati-hati agar tidak berlebihan.

Aktivitas fisik yang terlalu intens dapat memengaruhi ovulasi dan kadar progesteron, yang penting untuk kehamilan.

Jika Moms memiliki berat badan sehat, batasi olahraga berat seperti lari atau bersepeda cepat kurang dari satu jam per hari, atau tidak lebih dari lima jam seminggu.

Sebaliknya, olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates bisa menjadi pilihan yang lebih aman dan tetap bermanfaat untuk kesuburan.

5. Mempertahankan Berat Badan Ideal

Berat badan juga memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Jika berat badan terlalu rendah atau terlalu tinggi, siklus menstruasi bisa terganggu dan berpengaruh pada ovulasi.

Oleh karena itu, Moms disarankan untuk menjaga indeks massa tubuh (BMI) dalam rentang sehat, yaitu antara 18,5 hingga 24,9.

6. Mengurangi Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Beberapa bahan kimia yang sering ditemukan dalam produk rumah tangga dan plastik dapat berdampak negatif pada kesuburan. Untuk mengurangi paparan, Moms bisa:

  • Menghindari penggunaan plastik untuk makanan panas
  • Memilih sabun dan produk rumah tangga tanpa pewangi sintetis
  • Tidak menggunakan plastik wrap untuk membungkus makanan
  • Memilih filter air untuk mengurangi kontaminan dalam air minum

7. Mengonsumsi Suplemen yang Tepat

Beberapa vitamin dan mineral bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Folic acid atau asam folat, misalnya, telah terbukti bermanfaat dalam menurunkan risiko infertilitas dan keguguran.

Vitamin D juga penting untuk mendukung kesehatan reproduksi. Sebelum mengonsumsi suplemen, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Baca Juga: Penyebab Wanita Gemuk Sulit Hamil, Ini Kata Dokter Spesialis

Jika Moms dan Dads sudah setahun menikah belum hamil, jangan khawatir karena satu tahun pernikahan belum tentu menunjukkan adanya masalah kesuburan.

Meski begitu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan menentukan langkah terbaik agar segera mendapatkan keturunan.

Pemeriksaan medis dapat memberikan pencerahan dan solusi yang tepat, sehingga Moms dan Dads bisa merasa lebih tenang dan yakin dalam perjalanan menuju kehamilan.

  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/why-cant-i-get-pregnant
  • https://www.nhs.uk/conditions/infertility/causes/
  • https://www.fertility-academy.co.uk/blog/lifestyle-changes-to-optimise-your-fertility/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.