Suami Jarang Memberi Kabar Saat Bekerja, Normalkah?
Suami jarang memberi kabar saat bekerja bisa menjadi hal yang mengganggu, terutama jika sebelumnya ia terbiasa lebih komunikatif.
Bagi sebagian istri, ketidakhadiran pesan atau telepon dari suami dapat menimbulkan kekhawatiran, bahkan rasa tidak dihargai.
Padahal, komunikasi yang terjaga bukan hanya soal memberi tahu keberadaan, tetapi juga bentuk kepedulian dan perhatian dalam hubungan.
Namun, sebelum terburu-buru mengambil kesimpulan negatif, penting untuk memahami alasan di balik kebiasaan ini, Moms.
Alasan Suami Jarang Memberi Kabar saat Bekerja

Ada beberapa kondisi di kantor yang mungkin membuat Dads tidak sempat memberi kabar pada Moms, di antaranya:
1. Sedang Fokus pada Pekerjaan
Melansir dari laman People Bloom Counseling, tuntutan pekerjaan yang tinggi sering kali membuat suami harus berkonsentrasi penuh pada tugasnya.
Jam kerja yang panjang, tekanan untuk memenuhi target, atau keterlibatan dalam proyek penting dapat menyita perhatiannya, sehingga ia lupa atau tidak sempat mengabari Moms.
Dalam situasi ini, bukan berarti ia tidak peduli, tetapi lebih kepada keterbatasan waktu dan fokus yang harus ia berikan pada pekerjaannya.
2. Memprioritaskan Kewajibannya
Dilansir dari People Bloom Counseling, bagi sebagian suami, tanggung jawab utama dalam keluarga adalah sebagai pencari nafkah.
Mereka mungkin merasa bahwa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga adalah bentuk cinta dan perhatian terbesar yang bisa diberikan.
Karena itu, mereka cenderung lebih fokus pada pekerjaannya dibandingkan dengan komunikasi rutin yang mungkin dianggap kurang mendesak.
3. Mengalami Stres
Tekanan di tempat kerja dapat berdampak besar pada kondisi mental dan emosional seseorang.
Melansir dari laman Better Help, ketika suami mengalami stres, ia mungkin merasa lelah secara emosional dan fisik, sehingga tidak memiliki energi untuk berkomunikasi dengan istri.
Dalam kondisi ini, ia lebih memilih diam atau menarik diri untuk menghindari beban tambahan dalam hubungan.
Moms mungkin juga perlu mengetahui tanda suami bosan pada istri yang bisa jadi memicu rasa stresnya.
4. Membutuhkan Ruang Pribadi
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk memiliki waktu sendiri, termasuk suami yang mungkin merasa kewalahan dengan jadwal padat atau kehidupan rumah tangga yang sibuk, terutama jika ada anak kecil.
Melansir Better Help, kurangnya komunikasi bukan selalu berarti ada masalah dalam hubungan, tetapi bisa menjadi caranya untuk mengatur ulang energi dan pikirannya.
5. Mencoba Menghindari Konflik
Jika sebelumnya ada ketegangan atau perbedaan pendapat dalam hubungan, suami mungkin memilih untuk menghindari komunikasi guna mencegah konflik lebih lanjut.
Menurut laman Focus on The Family, bagi beberapa orang, diam adalah cara mereka untuk menghindari konfrontasi, meskipun hal ini justru dapat memperburuk keadaan dalam jangka panjang.
6. Mungkin Sedang Merasa Bosan
Melansir dari laman konseling Loving at Your Best, rutinitas yang monoton dalam kehidupan sehari-hari bisa menyebabkan kejenuhan dalam hubungan.
Jika komunikasi yang terjadi hanya seputar hal-hal rutin tanpa adanya momen menyenangkan atau kejutan, suami mungkin mulai kehilangan minat untuk berkomunikasi.
Hal ini bukan berarti ia tidak mencintai pasangannya, tetapi lebih kepada kebutuhan untuk menyegarkan dinamika hubungan.
7. Ada Masalah yang Mendasari
Kurangnya komunikasi bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam dalam hubungan.
Mungkin ada akumulasi ketidaksepakatan kecil yang tidak pernah diselesaikan, perasaan tidak dihargai, atau kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.
Dalam situasi ini, penting untuk membicarakannya secara terbuka agar hubungan tetap sehat dan harmonis.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Suami Jarang Memberi Kabar?

Sebelum menyimpulkan sendiri, berikut beberapa tindakan yang bisa Moms lakukan jika suami jarang memberi kabar di tempat kerja.
1. Bicarakan dengan Tenang dan Terbuka
Moms, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah berbicara langsung dengan suami secara tenang dan terbuka.
Hindari menyampaikan keluhan dengan nada menuduh, karena hal itu bisa membuatnya defensif.
Sebaliknya, utarakan perasaan Moms dengan jujur, misalnya dengan mengatakan bahwa Moms merasa lebih tenang jika mendapat kabar darinya.
Komunikasi yang baik akan membantu mencari solusi tanpa menambah ketegangan dalam hubungan.
2. Pahami Kesibukannya dan Beri Ruang
Terkadang, suami memang benar-benar sibuk dengan pekerjaannya sehingga sulit untuk selalu memberi kabar.
Cobalah untuk memahami situasinya dan berikan ia ruang untuk fokus menyelesaikan tugasnya.
Jika memungkinkan, cari kesepakatan bersama, seperti menentukan waktu-waktu tertentu untuk sekadar mengirim pesan singkat agar Moms tidak merasa diabaikan.
3. Bangun Kebiasaan Komunikasi yang Seimbang
Jika suami jarang mengabari karena tidak terbiasa, Moms bisa membangun kebiasaan komunikasi yang lebih seimbang.
Misalnya, mulai dengan mengirim pesan sederhana tanpa menuntut balasan cepat. Dengan cara ini, komunikasi akan terasa lebih alami tanpa membuat suami merasa terbebani.
4. Beri Pengertian Tanpa Menekan
Alih-alih menuntut suami untuk selalu mengabari, Moms bisa memberikan pengertian mengapa komunikasi itu penting.
Jelaskan bahwa memberi kabar bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk perhatian dan menjaga kedekatan dalam hubungan.
Dengan pendekatan yang penuh pengertian, suami akan lebih mudah memahami kebutuhan Moms tanpa merasa terpaksa.
5. Cari Alternatif Komunikasi yang Lebih Fleksibel
Jika suami sulit mengabari lewat telepon atau chat karena pekerjaannya yang padat, Moms bisa mencari alternatif lain yang lebih fleksibel.
Misalnya, meminta suami untuk meninggalkan pesan suara saat ada waktu luang atau mengatur panggilan singkat saat istirahat.
Dengan cara ini, komunikasi tetap terjalin tanpa mengganggu aktivitasnya di kantor.
6. Fokus pada Kualitas, Bukan Intensitas
Daripada terlalu fokus pada seberapa sering suami memberi kabar, Moms bisa lebih memperhatikan kualitas komunikasi saat berbicara dengannya.
Meskipun jarang, tetapi jika komunikasi yang terjadi bermakna dan penuh perhatian, itu jauh lebih berharga daripada sekadar pesan singkat yang terasa terburu-buru.
7. Evaluasi dan Sesuaikan Ekspektasi
Setiap pasangan memiliki dinamika hubungan yang berbeda, jadi penting bagi Moms untuk mengevaluasi dan menyesuaikan ekspektasi.
Jika selama ini Moms mengharapkan suami untuk sering mengabari, mungkin perlu menyesuaikan harapan dengan realitas kesibukannya.
Dengan menyeimbangkan kebutuhan masing-masing, hubungan bisa tetap harmonis tanpa beban komunikasi yang berlebihan.
Itulah beberapa hal yang bisa Moms lakukan jika suami jarang memberi kabar di tempat kerja.
Pastikan Moms memulai pembicaraan dengan kepala dingin.
Untuk mempererat hubungan, Moms bisa mencoba beberapa cara membuat suami kangen istri versi Orami.
- https://peoplebloomcounseling.com/blog/2020/6/9/the-real-reasons-why-its-hard-to-communicate-with-your-partner
- https://www.betterhelp.com/advice/marriage/my-husband-ignores-me-what-should-i-do/
- https://www.focusonthefamily.com/family-qa/spouse-avoids-conflict/
- https://www.lovingatyourbest.com/what-do-you-do-when-your-husband-ignores-you/
- https://www.marriage.com/advice/communication/reasons-husband-wont-talk/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.