30 May 2025

Amankah Nebulizer untuk Bayi? Simak Penjelasannya!

Perhatikan cara penggunaannya juga, ya Moms!

Nebulizer untuk bayi sering digunakan saat Si Kecil mengalami pilek atau kesulitan bernapas akibat adanya lendir di saluran pernapasan, terutama saat musim hujan.

Selain pemberian obat, nebulizer menjadi solusi efektif untuk membantu melegakan pernapasan bayi.

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, nebulizer adalah perangkat yang mengubah cairan obat menjadi kabut halus agar lebih mudah dihirup, sehingga sering disebut sebagai mesin pernapasan nebulisator.

Alat ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan pernapasan dan sering direkomendasikan oleh dokter karena memungkinkan bayi menerima obat dengan lebih optimal.

Bagaimana cara kerja nebulizer, apa manfaatnya, serta tips memilih yang tepat untuk bayi?

Simak pembahasannya di artikel ini agar Moms bisa memberikan perawatan terbaik untuk Si Kecil!

Kegunaan Nebulizer untuk Mengatasi Masalah Pernapasan

Bayi di Nebulizer
Foto: Bayi di Nebulizer (Orami Photo Stock)

Nebulizer untuk bayi adalah alat khusus yang mengubah larutan cair menjadi kabut halus agar mudah dihirup.

Alat ini digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pernapasan pada bayi.

Menurut dr. Fahreza Aditya Neldy, Sp. A, Subsp. Resp. Dokter Spesialis Anak Subspesialis Respirologi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, “Terapi nebulisasi dapat membantu mengatasi kesulitan napas anak pada beberapa kondisi spesifik. Namun, tidak semua kondisi ganguan pernapasan memerlukan nebulisasi.”

Dokter biasanya menyarankan penggunaan nebulizer karena memungkinkan Si Kecil menerima obat dengan lebih efektif saat bernapas seperti biasa.

Saat bayi menghirup uap dari nebulizer, obat dapat masuk langsung ke paru-paru dan membantu melegakan pernapasan.

Meskipun penggunaan nebulizer harus sesuai dengan resep dokter, Moms juga dapat mempelajari cara menggunakannya di rumah untuk membantu meredakan gejala pernapasan pada bayi.

Apakah Penggunaan Nebulizer untuk Bayi Aman?

Penggunaan Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Penggunaan Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)

Nebulizer untuk bayi umumnya aman digunakan, terutama bagi anak yang mengalami masalah pernapasan akibat batuk atau pilek.” jelas dr. Fahreza.

Meski aman, penting bagi Moms untuk menggunakan obat sesuai resep dokter spesialis anak subspesialis respirologi dan mengikuti petunjuk pemakaian dengan benar.

“Jika digunakan dengan tepat, nebulizer dapat membantu mengencerkan lendir dan melegakan pernapasan bayi.” tambah dr. Fahreza.

Jika Moms masih ragu atau ingin memastikan penggunaannya aman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau bertanya megenai contoh penggunaan nebulizer dengan benar.

Baca Juga: Anak Batuk Pilek, Jangan Asal Inhalasi Pakai Nebulizer!

Kondisi yang Membutuhkan Nebulizer untuk Bayi

Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)

Penggunaan nebulizer untuk bayi biasanya disesuaikan dengan diagnosis dan rekomendasi dokter.

Perlu diketahui bahwa tidak semua batuk atau grok-grok harus dilakukan nebulisasi. Bahkan kasus yang benar-benar membutuhkan nebulisasi adalah kasus yang cukup selektif.

Alat ini sering diresepkan untuk kondisi kronis, seperti asma, agar Si Kecil bisa bernapas lebih lega.

Selain itu, mengutip dari Healthline beberapa kondisi lain yang mungkin memerlukan nebulizer pada bayi antara lain:

1. Croup

Croup merupakan infeksi virus yang menyebabkan pilek atau flu dan dapat membuat saluran napas membengkak.

Gejalanya meliputi batuk menggonggong, hidung meler, dan demam.

Terapi nebulisasi menggunakan kortikosteroid dosis tinggi atau cairan adrenalin yang dapat membantu meringankan gejala croup dengan meringankan pembengkakan yang terjadi di saluran napas.

2. Cystic Fibrosis

Cystic fibrosis merupakan penyakit genetik yang menyebabkan lendir kental menumpuk di saluran napas, sehingga bayi kesulitan bernapas.

Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang di temukan di Indonesia.

Terapi inhalasi dengan obat khusus Dornase alfa sangat membantu proses pembersihan saluran napas dari lendir.

3. Asma

Penyempitan saluran napas yang terjadi pada asma dapat diatasi dengan terapi inhalasi menggunakan obat pelebar jalan napas (bronkodilator).

Terapi ini merupakan terapi utama saat terjadi serangan asma pada Si Kecil.

Jenis Obat untuk Nebulizer pada Bayi

Jenis Obat untuk Nebulizer pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Jenis Obat untuk Nebulizer pada Bayi (Orami Photo Stock)

Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang berbeda melalui nebulizer. Contoh obat-obatan ini termasuk:

  • Antibiotik yang dihirup. Beberapa antibiotik tersedia melalui perawatan nebulizer. Contohnya adalah TOBI atau tobramycin yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu.
  • Beta-agonis inhalasi. Obat-obatan ini termasuk albuterol atau levoalbuterol yang dengan mudah larut sehingga membuat pernapasan menjadi lebih mudah.
  • Kortikosteroid inhalasi. Ini dapat mengobati peradangan karena asma.
  • Dornase alfa (Pulmozyme). Obat ini membantu mengobati fibrosis kistik dengan melonggarkan lendir kental di saluran udara.

Cara Menggunakan Nebulizer untuk Bayi

Cara Menggunakan Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Menggunakan Nebulizer untuk Bayi (Orami Photo Stock)

Berikut adalah cara menggunakan nebulizer untuk bayi dengan benar:

  1. Cuci tangan hingga bersih dan pastikan tangan kering sebelum memegang alat.
  2. Siapkan perlengkapan, termasuk nebulizer, selang, dan masker.
  3. Masukkan obat sesuai dosis yang diresepkan dokter ke dalam cup obat, lalu tutup rapat.
  4. Sambungkan selang, dengan satu ujung ke nebulizer dan ujung lainnya ke cup obat.
  5. Pasang masker di wajah bayi dengan nyaman agar ia tetap tenang selama terapi.
  6. Nyalakan nebulizer, lalu pastikan kabut halus mulai keluar.
  7. Biarkan bayi menghirup uap obat hingga selesai. Beberapa model nebulizer lama bisa memakan waktu hingga 25 menit.
  8. Matikan nebulizer jika perlu berhenti sejenak agar obat tidak terbuang sia-sia.
  9. Setelah obat habis, matikan mesin dan bongkar peralatan.
  10. Cuci cup obat dan masker dengan air hangat dan sabun, bilas hingga bersih, lalu keringkan.
  11. Simpan nebulizer di tempat bersih agar tetap higienis untuk penggunaan berikutnya.
  12. Jangan lupa untuk sering membersihkan nebulizer agar pengobatan dapat berjalan maksimal.

Baca Juga: Anak yang Mengalami Gejala Asma Cek ke Dokter Apa, Ya?

Fakta Keliru Seputar Nebulisasi yang Perlu Dipahami

Masih banyak anggapan keliru mengenai penggunaan terapi nebulisasi yang penting untuk Moms ketahui.

Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Nebulisasi untuk pneumonia

Faktanya, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa terapi nebulisasi efektif dalam mengobati pneumonia.

Pendekatan yang lebih sesuai untuk membantu membersihkan saluran napas pada penderita pneumonia adalah dengan fisioterapi dada.

  • Anak yang menangis saat terapi nebulisasi dianggap baik

Kenyataannya, anak yag menangis saat menjalani terapi nebulisasi justru bisa mengurangi efektivitas obat.

Hal ini karena obat lebih banyak tertinggal di mulut dan tidak mencapai saluran napas bawah yang menjadi sasaran utama.

Oleh karena itu, menjaga suasana anak tetap nyaman selama terapi sangat disarankan.

  • Nebulisasi untuk semua jenis batuk

Tidak semua batuk memerlukan nebulisasi.

Terapi ini paling tepat digunakan pada penderita asma, terutama saat mengalami gejala atau serangan, karena manfaatnya paling terasa pada kondisi tersebut.

Baca Juga: 4 Cara Terapi Uap Bayi, Bisa Atasi Pilek hingga Sinusitis

Demikian penjelasan nebulizer untuk bayi yang perlu orang tua pahami. Semoga informasinya bermanfaat, ya.

  • https://aafa.org/asthma/living-with-asthma/asthma-in-infants/
  • https://kidshealth.org/en/parents/cooperate-nebulizer.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/nebulizer-for-baby#how-to-use
  • https://www.cchwyo.org/news/2022/august/how-to-use-a-nebulizer-for-a-baby/
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4644020/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.