Penyebab Susah Kentut saat Hamil dan Cara Mengatasinya!
Susah kentut saat hamil adalah masalah yang cukup umum dialami oleh banyak ibu hamil.
Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh yang memengaruhi sistem pencernaan.
Beberapa masalah pencernaan lainnya, seperti sembelit, diare, perut kembung, hingga sakit perut, juga sering menyertai kondisi ini.
Gas yang terperangkap di perut dan tidak bisa dikeluarkan tentu membuat Moms merasa tidak nyaman.
Menurut Mayo Clinic, salah satu penyebab utama susah kentut (flatus) saat hamil adalah sembelit, yang terjadi karena penurunan gerakan usus akibat peningkatan hormon progesteron.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab dan cara mengatasi susah kentut saat hamil, simak artikel ini sampai habis!
Penyebab Susah Kentut Saat Hamil

Menurut dr. Zakiah Tourik Mahri, Sp. O.G, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, “Meski terdengar sepele, sulit kentut saat hamil dapat berdampak nyata pada kenyamanan ibu hamil. Dengan memahami penyebabnya dan melakukan langkah sederhana, keluhan ini dapat diatasi.”
Melansir laman American Pregnancy, banyak faktor yang menyebabkan penumpukan gas, di antaranya:
1. Peningkatan Hormon Progesteron
Salah satu penyebab utama susah kentut saat hamil adalah peningkatan hormon progesteron.
Hormon ini berperan dalam merilekskan otot-otot tubuh, termasuk otot-otot yang mengatur pencernaan.
Ketika otot usus menjadi lebih rileks, pergerakan makanan dan gas melalui saluran pencernaan menjadi lebih lambat secara signifikan.
Perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan perut terasa lebih kembung dan membuat pelepasan gas menjadi lebih sulit.
2. Tekanan Rahim yang Membesar
Seiring perkembangan kehamilan, rahim yang membesar memberikan tekanan pada rongga perut, yang juga memengaruhi sistem pencernaan, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Tekanan ini mengganggu pergerakan usus sehingga memperlambat proses pencernaan.
Akibatnya pergerakan gas dalam usus menjadi lambat dan terhambat.
Semakin besar rahim, semakin besar pula tekanan yang diberikan pada usus, yang memperburuk gejala kembung dan susah kentut.
3. Pola Makan
Apa yang Moms konsumsi selama kehamilan berperan besar dalam memengaruhi produksi gas.
Beberapa makanan yang dapat meningkatkan gas meliputi makanan yang digoreng, produk susu, kacang-kacangan, serta beberapa jenis buah dan sayuran seperti kembang kol dan brokoli.
Selain itu, minuman yang mengandung pemanis buatan (fruktosa) dan minuman karbonasi juga dapat meningkatkan produksi gas.
Jika Moms mengalami penumpukan gas, coba kurangi konsumsi makanan olahan atau berlemak terlebih dahulu, lalu sesuaikan asupan sayuran dan buah secara perlahan agar tubuh Moms bisa menyesuaikan diri.
4. Sembelit
Sembelit adalah kondisi umum yang terjadi selama kehamilan.
Ketika ibu hamil sulit BAB dalam waktu lama, maka gas menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan.
Kondisi ini dapat memperburuk perasaan kembung dan susah kentut saat hamil.
Untuk mengatasi sembelit, pastikan Moms mengonsumsi air mineral sebanyak 2,5-3 liter/hari, cukup serat, dan bergerak aktif agar proses pencernaan tetap lancar.
5. Stres dan Kecemasan
Selama kehamilan, Moms mungkin merasa lebih stres atau cemas.
Perasaan ini menyebabkan otot-otot menjadi tegang (termasuk otot rektum dan anus) sehingga gas di saluran pencernaan menjadi tidak mudah keluar.
Stres atau cemas dapat menyebabkan Moms bernapas lebih cepat dan menelan lebih banyak udara, yang dapat memperburuk penumpukan gas di dalam tubuh.
Baca Juga: Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Susah Kentut saat Hamil
Tak perlu khawatir, ketahui cara mengatasi susah kentut saat hamil berikut ini.
1. Mengubah Pola Makan

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa pada ibu hamil terjadi peningkatan kadar hormon progesteron, yang menyebabkan otot di seluruh tubuh menjadi rileks, sehingga sistem pencernaan menjadi lambat.
“Maka dari itu, untuk mengatasi susah kentut saat hamil, sebaiknya Moms mulai mengubah pola makan dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering, untuk mencegah tekanan berlebih pada lambung dan usus.
Selain itu, juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya serat setiap harinya, yang bisa didapatkan dari berbagai sumber makanan, seperti buah-buahan segar, sayuran, sereal dan roti gandum.
Dengan begitu, buang air besar tidak keras dan dapat lebih lancar, sehingga mengurangi rasa kembung serta kemungkinan sulit buang angin (kentut),” jelas dr. Zakiah.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan

Kebutuhan cairan pada ibu hamil berbeda dibandingkan wanita yang tidak dalam kondisi hamil.
Hal ini salah satunya dikarenakan adanya peningkatan volume darah pada ibu hamil.
Dalam studi dari Makara Journal of Health Research, kebutuhan cairan pada ibu hamil berbeda pada tiap trimester. Secara umum kebutuhannya adalah 2,5–3 liter/hari.
Untuk mudahnya Moms dianjurkan mengkonsumsi air putih minimal 10–12 gelas per hari.
Dengan begitu, feses lebih lunak sehingga dapat mengurangi risiko sembelit.
Keuntungan lainnya, jika Moms mengonsumsi cukup air putih juga dapat mengurangi risiko terjadinya dehidrasi.
3. Rutin Berolahraga

Kata siapa ibu hamil tidak boleh berolahraga? Ibu hamil justru wajib berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh selama hamil.
“Rutin berolahraga saat hamil mampu mengatasi nyeri punggung saat hamil, membantu melancarkan persalinan, dan menjaga kesehatan pencernaan.
Selain itu olahraga juga dapat melatih pernapasan sehingga dapat membantu mengurasi stres dan kecemasan pada ibu hamil,” kata dr. Zakiah.
Terdapat banyak jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh ibu hamil, seperti, berenang, senam hamil, yoga, jalan santai, dan lain-lain.
Selain itu, senam Kegel juga bisa dilakukan, yaitu jenis olahraga dapat membantu yang memudahkan rektum dalam mendorong feses sehingga sembelit dapat teratasi.
Jika Moms masih merasa belum yakin tentang jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan saat hamil, tidak ada salahnya bertanya langsung pada dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Baca Juga: Jangan Salah Memilih Dokter Kandungan untuk Persalinan
Tanda-Tanda Perlu Berkonsultasi ke Dokter

Jika Moms sudah mencoba cara-cara di atas, tetapi masih mengalami susah kentut saat hamil, maka sebaiknya menghubungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dokter akan memberikan suplemen yang membantu pencernaan Moms menjadi lebih lancar.
Sebaiknya segera bicarakan pada dokter kondisi susah kentut saat hamil disertai masalah lainnya seperti sakit perut, diare atau sembelit, hingga menganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun ini adalah masalah yang cukup umum, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin memerlukan konsultasi dengan dokter:
1. Nyeri Perut yang Parah
Jika mengalami nyeri perut yang hebat atau berkelanjutan, terutama di bagian perut bawah, bisa jadi ini tanda masalah yang lebih serius, seperti gangguan pencernaan atau komplikasi kehamilan.
2. Mual atau Muntah
Jika disertai mual atau muntah yang tidak kunjung membaik, bisa jadi terkait dengan masalah pencernaan yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
3. Kondisi Perut Terasa Terlalu Kembung
Jika perut terasa sangat penuh, hingga menyebabkan kesulitan bernapas, ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut dan dapat menjadi tanda adanya gangguan pencernaan yang memerlukan penanganan lanjutan.
4. Perubahan Pola BAB
Jika susah kentut disertai dengan kesulitan buang air besar atau sembelit lebih dari 3 hari, mungkin ada masalah lebih lanjut pada saluran pencernaan yang perlu diperiksa ke dokter.
5. Gejala Lain yang Mengkhawatirkan
Jika disertai gejala seperti demam, darah dan lendir pada feses, atau rasa tidak nyaman yang tidak hilang, segera berkonsultasi dengan dokter.
Itulah cara mengatasi susah kentut saat hamil yang perlu diperhatikan. Selamat mencoba, ya, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gas-and-gas-pains/symptoms-causes/syc-20372709
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/gas-during-pregnancy/
- https://www.parents.com/pregnancy-gas-causes-and-positions-to-cope-8600247
- https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1648&context=mjhr
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.