24 June 2025

Anak Demam Tidur Terus, Wajar atau Bahaya? Cek di Sini!

Berikut kemungkinan penyebab anak demam tidur terus
Anak Demam Tidur Terus, Wajar atau Bahaya? Cek di Sini!

Foto: Freepik.com/reewungjunerr

Saat anak demam tidur terus menerus, orang tua pasti khawatir.

Perlu diketahui bahwa demam sebenarnya adalah mekanisme tubuh untuk melawan infeksi.

Saat demam, tubuh anak akan bekerja lebih keras untuk melawan virus atau bakteri yang masuk.

Akibatnya, anak seringkali merasa lebih lelah dan mengantuk sehingga ia cenderung lebih banyak tidur saat demam daripada biasanya.

Baca Juga: 7 Penyebab Anak Mendadak Demam Tinggi, Waspada Moms!

Penyebab Anak Demam Tidur Terus

Penyebab Anak Demam Tidur Terus
Foto: Penyebab Anak Demam Tidur Terus (Freepik.com/peoplecreations)

Melansir American Academy of Pediatrics, kondisi anak dikatakan demam ketika suhu tubuhnya 38 derajat Celcius yang diukur dari rektal.

Namun pengukuran suhu yang dianjurkan dilakukan di sela ketiak, karena pada area tersebut memiliki suhu kira-kira 0,5 derajat lebih rendah.

Lantas, apa saja penyebab anak demam tidur terus? Beberapa kemungkinan berikut bisa jadi sebabnya, Moms.

1. Infeksi

Menurut dr. Rosary, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah, "demam merupakan salah satu gejala paling sering ketika tubuh mengalam infeksi. Infeksi paling sering disebabkan virus dan bakteri, tetapi pada kasus yang lebih jarang dapat juga disebabkan oleh parasit atau jamur."

Beberapa jenis infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, radang tenggorokan (streptokokus), atau pneumonia, dapat menyebabkan demam.

"Saat melawan infeksi, tubuh akan bekerja lebih keras. Peningkatan aktivitas tubuh ini memerlukan banyak energi.

Melalui tidur, tubuh akan menyimpan energi, sehingga sistem imun akan berfungsi dengan lebih efisien.

Jadi, anak mungkin cenderung tidur dalam waktu lama dalam keadaan sakit," jelasnya.

Baca Juga: Kenapa Badan Anak Panas tapi Telapak Tangan dan Kaki Dingin?

2. Dehidrasi

Ketika anak mengalami demam, tubuhnya kehilangan cairan lebih cepat karena peningkatan suhu tubuh dan keringat.

Jika tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup, anak berisiko mengalami dehidrasi.

Dehidrasi dapat membuat anak merasa sangat lemas, mengantuk, dan kurang responsif.

Kondisi ini pun dapat menyebabkan anak demam tidur terus.

Hati-hati, ya, Moms dehidrasi yang tidak segera ditangani bisa memperburuk kondisi demam dan memperpanjang masa pemulihan.

Sebaiknya, jangan anggap sepele anak yang dehidrasi saat demam.

3. Pengaruh Obat

Beberapa obat, seperti antihistamin yang sering ditemukan dalam obat flu atau pilek, dapat menyebabkan kantuk sebagai efek samping.

Obat antikejang yang diberikan dengan riwayat kejang demam juga dapat menyebabkan rasa kantuk.

Oleh karena itu, jika anak Moms mengalami demam dan diberi obat, ada kemungkinan obat tersebut menyebabkan anak merasa mengantuk dan tidur dengan durasi yang cukup panjang.

4. Gangguan Metabolik

Gangguan metabolik adalah kondisi ketika proses kimiawi dalam tubuh (metabolisme) tidak berjalan normal.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan hormon, enzim, atau ketidakseimbangan elektrolit.

Demam dapat menyebabkan seseorang kehilangan cairan dengan lebih cepat, sehingga elektrolit seperti natrium dan kalium dalam tubuh berkurang.

Selain dehidrasi, asupan yang kurang memadai juga dapat menunjang timbulnya kekurangan elektrolit tersebut.

"Kekurangan elektrolit seperti natrium yang rendah dapat menyebabkan anak mengantuk dan tidur lebih banyak, sedangkan kalium yang rendah dapat menyebabkan anak tampak lemas," kata dr. Rosary.

Baca Juga: Penyebab Anak Demam Hanya di Malam Hari dan Cara Atasinya

Cara Mengatasi Anak Demam

Cara Mengatasi Anak Demam Tidur Terus
Foto: Cara Mengatasi Anak Demam Tidur Terus (Freepik.com/user18526052)

Setelah mengetahui penyebabnya, coba ikuti cara mengatasi anak demam berikut ini, Moms.

1. Istirahat yang Cukup

Ketika anak demam tidur terus, biarkan ia beristirahat ya, Moms.

Sebab saat anak tidur, tubuhnya memproduksi lebih banyak sel darah putih dan zat kekebalan lainnya yang membantu melawan infeksi.

Tidur juga memungkinkan tubuh anak untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat infeksi.

Jadi, pastikan Si Kecil mendapatkan waktu tidur dan beristirahat yang cukup selama sakit, ya.

Pastikan juga lingkungan tempat tidurnya benar-benar nyaman sehingga waktu istirahat Si Kecil bisa lebih maksimal.

2. Pastikan Anak Banyak Minum

Pastikan anak mencukupi kebutuhan cairannya karena salah satu gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak adalah dehidrasi.

Pasalnya saat demam, tubuh anak harus bekerja lebih keras untuk melawan infeksi.

Hal ini menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan metabolisme, yang menghasilkan lebih banyak keringat.

Keringat yang berlebihan ini dapat menyebabkan dehidrasi jika anak tidak minum cukup cairan untuk menggantinya.

Moms juga dapat memberikan makanan yang mudah dicerna, seperti sup, bubur, atau buah-buahan.

3. Kompres

Demam juga bisa diatasi dengan cara konvensional berupa kompres air hangat, Moms.

dr. Rosary, Sp. A menyarankan kompres air hangat diaplikasikan pada area yang memiliki pembuluh darah besar, seperti kepala, leher, ketiak, dan sela paha.

Rasa hangat akan membuat pembuluh darah di kulit melebar sehingga membantu pengeluaran panas dalam tubuh.

Kompres air hangat juga dapat memberikan efek relaksasi pada anak, yang dapat membantu mereka beristirahat dengan lebih optimal.

Caranya sangat mudah, cukup siapkan air hangat dengan suhu yang nyaman untuk anak.

Basahi handuk kecil dengan air hangat dan peras hingga tidak terlalu basah.

Letakkan handuk di tempat-tempat yang disebutkan di atas selama 10-15 menit.

Ulangi langkah ini jika suhu anak naik kembali.

Hindari kompres dengan air es atau dengan alkohol karena akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah kulit sehingga pengeluaran panas justru sulit untuk disalurkan.

Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi? Simak Saran Ahli di Sini!

4. Kenakan Pakaian yang Tepat

Pastikan anak mengenakan pakaian yang tepat selama mereka mengalami demam.

Pakaian yang disarankan adalah yang tipis dan mudah menyerap keringat seperti bahan katun.

Hindari pakaian dan selimut yang tebal atau ketat, karena dapat membuat panas sulit dikeluarkan.

Selain pakaian, pastikan anak berada di lingkungan yang nyaman, yaitu memiliki suhu yang sejuk dan ventilasi yang baik sehingga akan mengalirkan hawa panas ke tempat lain dan membantu turunnya demam.

5. Pola Makan Bergizi Seimbang

Perhatikan pola makan anak selama mereka mengalami demam, ya, Moms.

Hal ini karena saat demam, tubuh anak membutuhkan banyak energi dan nutrisi untuk melawan infeksi.

Jadi, memberikan makanan yang kaya nutrisi dapat membantu anak untuk pulih lebih cepat dan merasa lebih nyaman.

Sayangnya, anak yang demam sering kali mengalami penurunan nafsu makan.

Dalam hal ini, Moms bisa coba memberikan makanan yang mudah dicerna dan tidak terlalu berat, seperti sup, bubur, yogurt, atau buah-buahan.

Coba juga untuk memberikan anak porsi makan kecil tetapi sering.

Cara ini akan membantu menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil dan memberi anak energi yang cukup sepanjang hari.

6. Pemberian Obat Penurun Panas (Antipiretik)

Tujuan utama pemberian obat penurun panas (antipiretik) adalah untuk membuat Si Kecil menjadi nyaman, bukan menormalkan suhu tubuh.

Dengan menurunkan suhu tubuh anak, terjadi perbaikan aktivitas, suasana hati (mood), dan nafsu makan sehingga diharapkan Si Kecil dapat beristirahat serta memiliki asupan nutrisi dan cairan yang lebih baik untuk melawan infeksi yang dialaminya.

"Obat penurun panas yang biasanya dapat diberikan pada anak adalah parasetamol atau ibuprofen. Jenis dan dosis pemberian disesuaikan dengan usia dan berat badan anak," ujar dr. Rosary.

Perlu diingat, obat penurun panas tidak memengaruhi perjalanan penyakit dan tidak mengurangi lamanya hari demam.

Untuk mengatasi demam terutama yang sudah berlangsung lama, perlu dicari tahu penyebabnya untuk mengetahui apakah memerlukan tata laksana yang spesifik.

Baca Juga: 15 Obat Demam Berdarah Alami, Efektif Menaikkan Trombosit

Kapan Harus ke Dokter?

Kapan Anak Harus ke Dokter saat Demam
Foto: Kapan Anak Harus ke Dokter saat Demam (Orami Photo Stocks)

Jangan lupa juga untuk selalu memantau gejala lain yang mungkin terjadi selama anak mengalami demam.

Meski rasa mengantuk cukup wajar dialami saat anak sakit, namun melansir laman IDAI orang tua perlu waspada dan membawa anak ke dokter spesialis anak jika menemui hal-hal di bawah ini:

  • Demam saat usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
  • Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
  • Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi (≥39°c)
  • Anak semua usia dengan suhu tubuhnya >40°c
  • Anak semua usia dengan kejang demam
  • Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja
  • Demam yang dialami oleh anak semua usia yang memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau penyakit ginjal
  • Anak yang demam disertai dengan ruam

Anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

  • Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
  • Kesulitan bernapas
  • Bibir, lidah, dan kuku nampak kebiruan
  • Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung
  • Ada kekakuan di leher
  • Nyeri kepala hebat
  • Nyeri perut hebat atau muntah-muntah
  • Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar
  • Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum
  • Menangis terus-menerus
  • Anak gelisah
  • Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur
  • Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang

Demam merupakan gejala yang paling sering dialami jika Si Kecil sedang mengalami sakit.

Demam itu sendiri merupakan mekanisme tubuh untuk melawan infeksi.

Pada kondisi sakit demam, kadang disertai waktu tidur yang lebih lama karena tubuh berusaha menyimpan energi yang diprioritaskan tubuh supaya agar lebih efektif melawan infeksi.

Namun perlu diperhatikan hal-hal yang menjadi tanda bahaya dan sebaiknya perlu membawa Si Kecil ke dokter.

Demikian penjelasan tentang anak demam tidur terus.

Mudah-mudahan dapat memberikan pemahaman kepada para Moms mengenai kondisi si Kecil yang sedang mengalami sakit.

  • https://www.parents.com/how-often-should-i-check-my-childs-fever-at-night-8546337
  • https://www.nurofen.co.uk/children/articles/caring-for-your-feverish-child-through-the-night/
  • https://epozytywnaopinia.pl/en/sleep-and-fever-or-waking-up-a-child-with-a-fever
  • https://www.health.harvard.edu/blog/worry-childs-fever-2017072512157
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Fever-Without-Fear.aspx
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.