Gangguan Keseimbangan Anak dari Gejala hingga Diagnosis
Gangguan keseimbangan anak sering kali luput dari perhatian, karena perilaku Si Kecil yang umumnya masih ceroboh dan kurang awas dengan kondisi di sekitarnya.
Faktanya, epidemiologi menunjukkan bahwa 1 dari 20 anak di Amerika Serikat memiliki gangguan keseimbangan, dan kondisi ini sering kali tidak terdeteksi.
Menurut National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, gangguan keseimbangan adalah kondisi yang membuat seseorang merasa goyah atau pusing, baik saat berdiri, berjalan, atau duduk.
Dalam jangka panjang, gangguan keseimbangan anak yang tak segera diatasi berisiko mengganggu mengurangi kualitas hidup, tumbuh kembang, dan kondisi psikologis anak.
Nah, seperti apa gejala dan penyebab gangguan keseimbangan pada anak? Silakan simak penjelasan berikut untuk tahu jawabannya ya, Moms.
Gejala Gangguan Keseimbangan Anak

Gangguan keseimbangan pada anak umumnya ditandai dengan disequilibrium atau perasaan goyah dan doyong sehingga sulit untuk:
- Beraktivitas
- Berdiri
- Berjalan
- Berbelok
- Menaiki tangga tanpa terjatuh
- Menabrak
- Tersandung.
Mengutip Kids Health, anak yang mengalami gangguan keseimbangan juga sering terlihat berjalan dengan kaki yang terpisah lebar dan terlihat sempoyongan.
Si Kecil juga mengalami kesulitan berjalan di ruangan gelap atau permukaan yang tidak datar.
Berbagai gejala lain yang sering dialami oleh anak yang mengalami gangguan keseimbangan di antaranya adalah:
- Perasaan pusing, keliyengan, atau kepala terasa ringan.
- Vertigo atau sensasi lingkungan sekitar menjadi berputar.
- Gerakan mata spontan (nystagmus).
- Merasa tidak nyaman atau kesulitan melihat cahaya matahari atau cahaya terang.
- Merasa tidak nyaman dengan stimulasi visual yang ramai.
- Gangguan persepsi, sehingga koordinasi mata dengan tangan atau mata dengan kaki jadi terlihat kurang baik.
- Kualitas pendengaran terganggu, terutama jika ada banyak sumber suara dalam satu waktu yang sama.
Semua gejala gangguan keseimbangan tadi umumnya juga membuat Si Kecil merasa kesulitan untuk fokus, berkonsentrasi, memahami perintah, atau mengikuti proses belajar di sekolah.
Penyebab Gangguan Keseimbangan Anak

Menurut penjelasan American Speech-Language-Hearing Association, ada banyak sekali kemungkinan penyebab gangguan keseimbangan.
Baik yang berhubungan dengan sistem vestibular maupun yang berhubungan dengan sistem dan kondisi tubuh.
Namun, diketahui bahwa gangguan keseimbangan pada anak paling sering disebabkan oleh sejumlah berikut:
- Infeksi telinga atau otitis media
- Migrain
- Benign paroxysmal vertigo of childhood (BPVC)
- Trauma di area kepala atau leher
- Kondisi vestibular neuritis.
- Gangguan pendengaran
- Konsumsi obat tertentu
- Infeksi
- Gangguan kejang
- Tekanan darah rendah
- Mabuk perjalanan
Mabuk perjalanan cukup sering jadi penyebab gangguan keseimbangan pada anak.
Diagnosis Gangguan Keseimbangan Anak
Moms, diagnosis gangguan keseimbangan anak cukup rumit, lho! Sebab, penyebabnya pun cukup banyak.
Bahkan, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa sangat sulit dicari tahu penyebabnya.
Berikut diagnosis yang mungkin akan dilakukan untuk mengetahui kondisi Si Kecil.
1. Evaluasi Multi-Spesialis
Mengutip dari jurnal National Library of Medicine, menegakkan diagnosis anak dengan gangguan keseimbangan sering kali membutuhkan pendekatan multi-spesialis karena kompleksitas gejala dan tahap perkembangan anak.
Proses ini mungkin melibatkan dokter anak, neurolog, psikolog, dan dokter spesialis lainnya.
Sebab, kondisi ini memang cukup rumit.
2. Tes Pencitraan (MRI atau CT Scan)

Mengutip dari Kids Health, mendiagnosis gangguan keseimbangan anak juga bisa dilakukan dengan MRI.
MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran detil struktur dalam kepala dan telinga, membantu mendeteksi adanya kelainan struktural atau masalah lain yang mungkin memengaruhi keseimbangan.
3. Tes Pendengaran
Melibatkan serangkaian uji untuk mengevaluasi seberapa baik anak bisa mendengar berbagai frekuensi suara dan fungsi telinga tengah.
Tes ini penting untuk mendeteksi gangguan yang berkaitan dengan pendengaran dan keseimbangan.
4. Elektronistagmogram (ENG)
Menggunakan elektroda yang ditempatkan di sekitar mata untuk mengukur gerakan mata yang tidak disengaja sebagai respons terhadap rangsangan tertentu.
Hal ini membantu menilai sistem vestibular yang mengontrol keseimbangan.
5. Videonistagmografi (VNG)
Diagnosis gangguan keseimbangan anak juga bisa berupa VNG.
Dilakukan dengan memakai kacamata khusus yang merekam gerakan mata saat anak diinstruksikan untuk fokus pada target yang bergerak atau tetap.
Jenis pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis masalah keseimbangan berdasarkan respons mata.
6. Posturografi
Mengukur kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan di atas area yang stabil atau tidak stabil.
Hal ini membantu menilai fungsi keseimbangan secara keseluruhan dan potensi masalah dalam menjaga postur tubuh yang stabil.
Kapan Harus ke Dokter?

Menurut dr. Afiffa Mardhotillah, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, penting bagi orang tua untuk mengetahui beberapa tanda bahaya yang mungkin awalnya muncul sebagai gangguan keseimbangan dan membutuhkan investigasi lebih lanjut ke dokter, yaitu:
- Jika Si Kecil mengalami jatuh, berjalan tidak seimbang, berbelok terjadi terus menerus dalam repetitive pattern, bukan sekaedar sesekali (occasional falling)
- Jika terdapat keterlambatan perkembangan di area lain seperti bahasa, motorik halus, dan kemandirian selain masalah di bidang motorik kasar
- Jika gangguan keseimbangan disertai dengan gejala serius seperti muntah, kejang, penurunan kesadaran, atau kelumpuhan salah satu sisi
Jika salah satu dari hal tersebut terjadi, sebaiknya segera konsultasikan masalah keseimbangan anak ke dokter agar Si Kecil bisa dapat terus belajar dan menjalankan hidup dengan berkualitas.
Pengobatan Gangguan Keseimbangan Anak

Anak yang diduga mengalami gangguan keseimbangan akan melalui serangkaian tes untuk mengetahui masalah atau penyebab dari kondisi yang dialami.
Saat ini diketahui ada beberapa alternatif perawatan dan pengobatan gangguan keseimbangan pada anak, yaitu:
- Terapi keseimbangan atau rehabilitasi vestibular, yaitu latihan fisik yang membantu menguatkan kemampuan keseimbangan dan koordinasi anak.
- Manuver Epley: Memposisikan ulang kepala pada sudut tertentu untuk menggerakkan cairan atau partikel kecil yang ada di telinga dalam, biasanya dilakukan pada anak yang mengalami BPVC (Benign Paroxysmal Vertigo of Childhood/kondisi vertigo jinak pada anak).
- Penggunaan alat bantu dengar dan terapi audio, jika gangguan keseimbangan disebabkan oleh hilangnya pendengaran.
Baca Juga: Penjelasan Gangguan Bahasa Ekspresif Menurut Dokter Anak
Demikian penjelasan seputar gangguan keseimbangan pada anak yang sebaiknya orang tua pahami. Semoga informasinya bermanfaat, ya.
- https://kidshealth.org/en/parents/balance-disorders.html#
- https://www.asha.org/practice-portal/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8625109/
- https://www.boystownhospital.org/knowledge-center/pediatric-vestibular-disorders
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.