20 March 2025

Amankah Operasi Gigi Bungsu saat Hamil? Ketahui Moms!

Lebih baik ditunda jika memang tidak darurat ya!

Intinya Nih Moms!

  • Risiko ibu hamil yang operasi gigi bungsu bisa meningkatkan stres dan nyeri.
  • Jika operasi tidak darurat, bisa ditunda, lakukan perawatan sementara yang dapat dilakukan.
  • Lakukan perawatan gigi dan menjaga kebersihan mulut untuk mencegah komplikasi.

Operasi gigi bungsu saat hamil menjadi salah satu topik yang dipertanyakan oleh banyak ibu hamil ketika mereka mengalami nyeri dan pembengkakan di area gigi.

Perlu Moms ketahui bahwa perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan sensitivitas gusi, menyebabkan peradangan, serta memperparah kondisi gigi bungsu yang tumbuh tidak normal.

Meski rasa sakitnya bisa sangat mengganggu, ibu hamil tetap perlu mempertimbangkan keamanan prosedur pencabutan gigi bungsu terhadap kesehatan diri sendiri dan janin.

Apakah Operasi Gigi Bungsu saat Hamil Aman Dilakukan?

Apakah Operasi Gigi Bungsu saat Hamil Aman Dilakukan?
Foto: Apakah Operasi Gigi Bungsu saat Hamil Aman Dilakukan? (Withersdental.com.au)

Lantas, apakah operasi gigi bungsu saat hamil aman dilakukan?

Menurut studi dari The Journal of The American Dental Association menyebutkan bahwa perawatan gigi, termasuk penggunaan anestesi lokal selama kehamilan, aman dilakukan dan tidak meningkatkan risiko cacat lahir, keguguran, atau masalah kehamilan lainnya.

Oleh karena itu, operasi gigi bungsu saat hamil dapat dilakukan dengan aman.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Operasi Gigi Bungsu saat Hamil?

Waktu yang Tepat untuk Operasi Gigi Bungsu saat Hamil
Foto: Waktu yang Tepat untuk Operasi Gigi Bungsu saat Hamil (Tepe.com)

Melansir laman Hamilton Dental Emergency Center, operasi gigi bungsu saat hamil dapat dilakukan dengan aman pada trimester kedua kehamilan (minggu ke-14 hingga ke-20).

Selama trimester kedua ini, organ vital janin telah terbentuk, dan risiko komplikasi lebih rendah.

Sementara pada trimester pertama kehamilan, operasi gigi bungsu tidak disarankan karena organ-organ utama janin sedang berkembang, sehingga disarankan untuk menghindari prosedur gigi yang tidak darurat selama periode ini.

Pada trimester ketiga, sebaiknya hindari prosedur gigi yang tidak darurat karena risiko persalinan prematur dan ketidaknyamanan ibu yang meningkat.

Jika pencabutan gigi tidak bisa ditunda dan sangat diperlukan, pastikan untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter ya, Moms.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Operasi Gigi Bungsu Saat Hamil

Ibu Hamil Operasi Gigi Bungsu
Foto: Ibu Hamil Operasi Gigi Bungsu (Parenting.firstcry.com)

Meskipun melakukan operasi gigi bungsu saat hamil aman dilakukan, tetapi Moms memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keselamatan ibu dan janin.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ibu hamil sebelum menjalani prosedur operasi gigi bungsu:

1. Konsultasi dengan Dokter Kandungan dan Dokter Gigi

Sebelum memutuskan untuk cabut gigi bungsu, penting bagi Moms untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan dokter gigi.

Meski prosedur ini aman dilakukan, tetapi dokter tetap perlu menilai kondisi kesehatan Moms secara menyeluruh untuk menentukan apakah prosedur tersebut aman dilakukan selama kehamilan.

2. Lakukan Pemeriksaan Rontgen Gigi dengan Hati-hati

Pemeriksaan rontgen gigi sering kali diperlukan sebelum operasi gigi bungsu untuk menilai posisi gigi, struktur rahang, serta potensi komplikasi.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), paparan radiasi dari rontgen gigi tergolong rendah dan umumnya tidak berbahaya, tetapi tetap perlu dilakukan dengan langkah perlindungan.

Misalnya dengan penggunaan celemek timbal (lead apron) dan pelindung leher (thyroid collar) untuk mengurangi risiko paparan ke area tubuh lainnya.

3. Pastikan Menggunakan Anestesi yang Aman

Anestesi sangat penting dalam prosedur operasi gigi bungsu untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Namun, bagi ibu hamil, pemilihan jenis anestesi harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Menurut American Dental Association (ADA) dan American Pregnancy Association (APA), anestesi lokal seperti lidocaine aman digunakan selama kehamilan karena tidak menyebabkan dampak signifikan terhadap janin, terutama jika diberikan dalam dosis yang tepat.

Namun, anestesi umum dan sedasi IV (intravenous sedation) tidak dianjurkan selama kehamilan karena dapat meningkatkan risiko keguguran atau gangguan perkembangan janin, terutama di trimester pertama.

Oleh karena itu, sebelum menjalani operasi gigi bungsu, dokter harus mempertimbangkan jenis anestesi yang paling aman untuk ibu hamil.

4. Berhati-hati dengan Penggunaan Obat

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tidak semua obat yang biasa digunakan dalam perawatan gigi aman untuk ibu hamil.

Beberapa obat tertentu dapat melintasi plasenta dan berisiko menyebabkan gangguan perkembangan janin, terutama jika dikonsumsi dalam trimester pertama kehamilan.

Jadi sebelum mengonsumsi obat apa pun sebelum operasi gigi bungsu, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter gigi dan dokter kandungan.

Dalam hal ini, pastikan Moms memberi tahu usia kehamilan agar dokter dapat menyesuaikan dosis dan pemilihan obat.

Jangan ragu juga untuk menanyakan apakah obat memiliki efek samping pada janin.

Jika ada alergi obat tertentu, pastikan dokter mengetahuinya, Moms.

5. Ikuti Perawatan Pasca Operasi yang Disarankan

Setelah operasi gigi bungsu, ibu hamil perlu melakukan perawatan yang tepat untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya.

Infeksi di area bekas pencabutan bisa menyebar ke seluruh tubuh dan berisiko pada kesehatan ibu serta janin.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan berkumur menggunakan air garam hangat dan menghindari menyentuh area luka dengan tangan yang tidak bersih.

Selain itu, ibu hamil harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat pereda nyeri.

Konsumsi paracetamol untuk ibu hamil biasanya dianggap aman, sedangkan ibuprofen dan aspirin sebaiknya dihindari karena bisa berisiko bagi kehamilan.

Jika mengalami nyeri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.

Perdarahan setelah operasi juga harus diperhatikan.

Untuk mengurangi risiko ini, Moms bisa menggigit kain kasa steril setelah pencabutan dan menghindari makanan panas atau keras.

Hindari juga menggunakan sedotan karena dapat menyebabkan dry socket, yaitu kondisi di mana bekuan darah terlepas sebelum luka sembuh.

Terakhir, menjaga kesehatan mulut sangat penting selama masa pemulihan.

Sikat gigi dengan lembut menggunakan sikat berbulu halus, hindari makanan manis berlebihan, dan pastikan tetap melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

Dengan perawatan yang baik, proses penyembuhan akan lebih cepat dan ibu hamil bisa tetap sehat selama kehamilan.

Potensi Risiko Operasi Gigi Bungsu saat Hamil

Sakit Gigi saat Hamil
Foto: Sakit Gigi saat Hamil (Withersdental.com.au)

Walaupun operasi gigi bungsu saat hamil aman dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal di atas, akan tetapi ada potensi risiko yang perlu Moms ketahui.

Berikut kemungkinan risiko operasi gigi bungsu jika dilakukan saat dalam keadaan hamil.

1. Efek Paparan dari Sinar X saat Rontgen Gigi

Sebelum pencabutan gigi, dokter biasanya perlu melakukan rontgen untuk melihat posisi gigi.

Meskipun sinar-X menggunakan radiasi, paparan dalam prosedur gigi modern sangat kecil dan dianggap aman dengan pelindung (seperti apron timbal).

Namun, tetap ada kekhawatiran terhadap paparan radiasi pada janin, terutama pada trimester pertama yang merupakan fase pembentukan organ.

2. Dampak dari Penggunaan Anestesi

Anestesi lokal (yang hanya mematikan rasa di area mulut) umumnya aman untuk ibu hamil.

Namun, jika prosedur memerlukan sedasi IV (bius lewat infus), maka risikonya meningkat karena obat bisa mempengaruhi sistem tubuh secara menyeluruh dan berpotensi berdampak pada janin.

Oleh karena itu, pilihan anestesi perlu dipertimbangkan dan didiskusikan dengan dokter kandungan.

3. Risiko Infeksi Pasca Operasi

Melansir laman Rio Grande Oral Surgery, pencabutan gigi bungsu juga memiliki risiko infeksi layaknya prosedur operasi lainnya.

Infeksi pada ibu hamil bisa berdampak buruk karena dapat memicu respons peradangan tubuh yang memengaruhi janin.

Jika infeksi terjadi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik yang aman untuk kehamilan, dengan catatan pemilihan jenis obat juga harus dilakukan hati-hati.

4. Nyeri yang Tidak Nyaman

Operasi gigi bungsu saat hamil bisa menyebabkan stres fisik dan emosional, apalagi jika rasa sakitnya parah.

Stres berlebihan selama kehamilan berpotensi memengaruhi tekanan darah dan kontraksi rahim, yang bisa membahayakan kehamilan, terutama di trimester kedua dan ketiga.

5. Efek Samping karena Posisi Berbaring saat Operasi

Selama prosedur operasi gigi bungsu, ibu hamil harus berbaring dalam waktu lama.

Di trimester ketiga, posisi terlentang terlalu lama bisa menyebabkan tekanan pada pembuluh darah besar (vena cava), mengurangi aliran darah ke janin, dan menyebabkan pusing atau penurunan tekanan darah pada ibu.

Oleh sebab itu, operasi gigi bungsu saat hamil sebaiknya ditunda agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari, Moms.

Baca Juga: Abses Gigi pada Ibu Hamil, Ini Penyebab dan Pengobatannya

Demikian informasi seputar operasi gigi bungsu saat hamil yang penting untuk Moms ketahui.

Semoga bermanfaat, ya!

  • https://jada.ada.org/article/S0002-8177(15)00433-X/abstract
  • https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/ask-acog/what-medicine-can-i-take-for-allergies-while-im-pregnant
  • https://www.ada.org/resources/ada-library/oral-health-topics/pregnancy
  • https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2013/08/oral-health-care-during-pregnancy-and-through-the-lifespan
  • https://hamiltonemergencydentist.co.nz/pregnancy-and-wisdom-teeth-expert-insights-for-safe-decisions

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.