30 April 2025

10 Red Flag Keuangan dalam Pernikahan, Waspada Moms!

Sering kali tak disadari, Moms!
10 Red Flag Keuangan dalam Pernikahan, Waspada Moms!

Foto: Orami Photo Stocks

Intinya Nih, Moms

  • Red flag keuangan bisa menjadi sumber konflik serius dalam pernikahan.
  • Ketidakterbukaan dan kebiasaan berutang tanpa diskusi adalah tanda yang perlu diwaspadai.
  • Perencanaan dan pembagian tanggung jawab finansial harus dibangun bersama.

Ada beberapa red flag keuangan dalam pernikahan yang perlu Moms dan Dads kenali.

Dalam menjalani kehidupan pernikahan, keuangan sering kali menjadi salah satu aspek paling sensitif yang bisa menentukan keharmonisan rumah tangga.

Mulai dari kebiasaan berhutang yang tak terkendali, hingga kurangnya keterbukaan soal pengeluaran, memahami tanda-tanda ini sejak dini sangat penting agar pasangan dapat menjaga keuangan tetap sehat.

Red Flag Keuangan dalam Pernikahan

Red Flag Keuangan dalam Pernikahan
Foto: Red Flag Keuangan dalam Pernikahan (Orami Photo Stock)

Berikut red flag keuangan dalam pernikahan yang perlu diwaspadai karena bisa berdampak serius terhadap hubungan dan stabilitas rumah tangga:

1. Tidak Terbuka Soal Penghasilan dan Aset

Menutup-nutupi jumlah gaji atau aset yang dimiliki bisa menjadi tanda kurangnya kepercayaan dalam hubungan.

Keterbukaan finansial sangat penting agar pasangan bisa merencanakan masa depan bersama secara adil dan realistis.

2. Kebiasaan Berutang Tanpa Diskusi

Jika salah satu pasangan terus-menerus mengambil utang tanpa sepengetahuan atau persetujuan pasangannya, ini bisa memicu konflik dan membahayakan kondisi keuangan keluarga secara keseluruhan.

3. Tidak Punya Anggaran Bersama

Tanpa adanya anggaran yang disepakati bersama, pengeluaran bisa menjadi tidak terkontrol.

Hal ini juga menunjukkan kurangnya perencanaan dan komitmen terhadap tujuan finansial jangka panjang.

4. Menyembunyikan Pengeluaran

Jika ada kebiasaan menyembunyikan struk belanja atau transaksi tertentu, ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang tidak jujur dalam penggunaan uang bersama.

Kebiasaan ini dikenal juga sebagai “financial infidelity.”

5. Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup boros atau terlalu mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan bersama bisa menyebabkan utang menumpuk dan memicu stres dalam rumah tangga.

6. Tidak Punya Dana Darurat

Ketidaksiapan menghadapi situasi darurat menunjukkan kurangnya tanggung jawab finansial.

Dana darurat sangat penting untuk melindungi keluarga dari risiko tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak.

7. Sering Mengandalkan Kartu Kredit

Penggunaan kartu kredit untuk menutupi kekurangan dana secara terus-menerus bisa menjadi tanda ketidakmampuan mengelola uang.

Jika tidak dikendalikan, hal ini akan menimbulkan beban bunga yang tinggi.

Ketahui juga ciri suami selingkuh, Moms!

8. Mengabaikan Kewajiban Keluarga

Jika salah satu pasangan enggan menanggung beban finansial keluarga, seperti biaya anak atau orang tua, ini bisa menimbulkan ketimpangan dan rasa tidak adil dalam pernikahan.

9. Tidak Membicarakan Tujuan Keuangan

Ketidakjelasan arah dan tujuan keuangan, seperti rencana membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, atau pensiun, bisa membuat pasangan berjalan masing-masing tanpa keselarasan visi.

10. Tidak Mau Belajar atau Berkembang Secara Finansial

Menolak berdiskusi, belajar, atau mencari solusi bersama untuk memperbaiki kondisi keuangan menunjukkan sikap pasif dan tidak bertanggung jawab.

Padahal, pertumbuhan finansial adalah tanggung jawab bersama dalam pernikahan.

Cara Terbebas dari Red Flag Keuangan

Cara Terbebas dari Red Flag Keuangan
Foto: Cara Terbebas dari Red Flag Keuangan (Orami Photo Stock)

Berikut beberapa cara agar Moms dan pasangan bisa terbebas dari red flag keuangan dalam pernikahan:

1. Bangun Keterbukaan dan Kejujuran Finansial

Langkah awal yang paling penting adalah saling jujur soal pendapatan, utang, aset, dan kebiasaan belanja.

Jadikan keuangan sebagai topik yang wajar untuk dibicarakan, bukan hal yang ditutup-tutupi.

Ketahui juga tips mencegah masalah keuangan dalam rumah tangga.

2. Buat dan Patuhi Anggaran Bersama

Diskusikan dan susun anggaran bulanan berdasarkan kebutuhan, prioritas, dan tujuan bersama. Ini akan membantu mengontrol pengeluaran dan menghindari kebiasaan impulsif.

3. Tentukan Peran dan Tanggung Jawab Finansial

Bicarakan siapa yang membayar apa, termasuk tagihan, cicilan, dan tabungan. Pembagian yang jelas bisa mencegah rasa tidak adil dan mengurangi konflik.

4. Sisihkan Dana Darurat dan Tabungan

Prioritaskan dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin. Selain itu, alokasikan tabungan untuk tujuan jangka pendek maupun panjang, seperti liburan, pendidikan anak, atau pensiun.

5. Terapkan Gaya Hidup Sesuai Kemampuan

Hindari gaya hidup konsumtif demi gengsi atau mengikuti orang lain. Fokuslah pada kebutuhan nyata dan kebahagiaan yang tidak selalu bergantung pada materi.

6. Libatkan Pasangan dalam Keputusan Keuangan

Selalu diskusikan sebelum mengambil keputusan besar, seperti membeli kendaraan, investasi, atau mengambil utang. Hal ini akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan bertanggung jawab.

7. Atasi Utang Secara Bersama

Jika ada utang, hadapi sebagai tim. Buat strategi pelunasan dan komitmen untuk tidak menambah utang tanpa pertimbangan matang.

Ketahui juga tips mengatur keuangan dalam rumah tangga!

8. Rutin Evaluasi Keuangan

Luangkan waktu rutin, misalnya setiap bulan, untuk mengevaluasi kondisi keuangan rumah tangga. Cek apakah pengeluaran sesuai anggaran dan apa yang perlu diperbaiki.

9. Tingkatkan Literasi Keuangan

Belajar bersama soal keuangan melalui buku, webinar, atau konseling keuangan bisa membuka wawasan dan membantu membuat keputusan yang lebih baik.

10. Jangan Ragu Konsultasi dengan Ahli

Jika konflik keuangan terasa berat atau berlarut-larut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau konselor pernikahan agar mendapat panduan yang objektif dan solutif.

Itulah red flag keuangan dalam pernikahan yang harus diwaspadai bersama, demi tercapainya financial freedom bersama pasangan!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.