7 Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Sandwich, Mudah Kok!

Agar keuangan tetap sehat dan stabil!
7 Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Sandwich, Mudah Kok!

Foto: Freepik.com

Tips mengelola keuangan bagi generasi sandwich menjadi semakin penting di tengah tekanan finansial yang datang dari dua arah sekaligus.

Generasi ini dituntut untuk cermat dalam menyusun anggaran, bijak dalam prioritas, serta mampu mencari peluang tambahan penghasilan tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi keuangan yang realistis dan aplikatif agar generasi sandwich bisa tetap bertahan dan berkembang secara finansial.

Siapa Generasi Sandwich?

Melansir dari Investopedia, generasi sandwich merujuk pada orang dewasa paruh baya yang secara bersamaan bertanggung jawab merawat orang tua yang menua dan anak-anak mereka sendiri.

Istilah ini menggambarkan posisi mereka yang seolah "terjepit" di antara dua generasi yang sama-sama membutuhkan dukungan.

Antara orang tua yang memerlukan bantuan karena faktor usia, serta anak-anak yang masih bergantung secara finansial, fisik, maupun emosional.

Fenomena ini muncul akibat dua tren sosial utama: harapan hidup yang lebih panjang, sehingga orang tua hidup lebih lama dan membutuhkan perawatan di saat anak-anak masih bergantung sepenuhnya.

Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981 untuk menggambarkan tekanan unik yang dihadapi para pengasuh, terutama perempuan, yang harus menjalani berbagai peran sekaligus.

Dilansir dari Pew Research Center, umumnya, generasi sandwich berada pada rentang usia 40 hingga 59 tahun, meski bisa lebih muda atau lebih tua.

Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Sandwich

Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Sandwich
Foto: Tips Mengelola Keuangan Bagi Generasi Sandwich (Freepik.com/Skata)

Berikut beberapa tips yang bisa Moms dan Dads terapkan:

1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis

Generasi sandwich perlu menyusun anggaran yang mencakup seluruh kebutuhan keluarga, termasuk biaya hidup, perawatan orang tua, dan kebutuhan anak.

Catat semua pengeluaran rutin dan sesuaikan dengan pendapatan agar pengeluaran tidak melebihi kemampuan finansial.

2. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan

Fokuskan pengeluaran pada kebutuhan primer, seperti kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari.

Kurangi pengeluaran untuk hal-hal konsumtif yang tidak mendesak agar keuangan tetap terkendali.

3. Siapkan Dana Darurat

Memiliki dana darurat sangat penting, terutama ketika harus menghadapi situasi tak terduga seperti biaya pengobatan orang tua atau kebutuhan mendadak anak.

Idealnya, dana darurat mencakup 3–6 bulan biaya hidup.

4. Miliki Asuransi yang Tepat

Lindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan akibat sakit atau kecelakaan dengan memiliki asuransi kesehatan dan jiwa. Ini dapat mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan saat keadaan darurat.

5. Libatkan Keluarga dalam Perencanaan Keuangan

Ajak pasangan dan anak-anak yang sudah cukup dewasa untuk memahami kondisi keuangan keluarga. Dengan keterlibatan bersama, semua anggota keluarga dapat lebih bijak dalam menggunakan uang.

6. Cari Penghasilan Tambahan

Jika memungkinkan, manfaatkan keahlian atau waktu luang untuk mencari penghasilan tambahan, seperti freelance, bisnis kecil-kecilan, atau investasi yang aman. Ini bisa membantu menambah kestabilan finansial.

7. Rencanakan Masa Depan dan Pensiun

Jangan lupakan kebutuhan pribadi, termasuk persiapan pensiun. Sisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan jangka panjang agar tetap mandiri secara finansial di masa tua nanti.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan Moms dan Dads bisa mencapai kemandirian finansial meski diapit dua generasi. Semoga informasi ini membantu, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.