4 Penyebab Bibir Kedutan Menurut Medis, Ada Gangguan Saraf?
Pernah merasakan bibir kedutan tiba-tiba?
Meski sering dianggap sepele, kedutan di area bibir bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan membuat khawatir, apalagi jika terjadi berulang.
Dalam banyak kasus, bibir kedutan bersifat ringan dan sementara.
Namun, jika disertai gejala lain, bisa jadi kondisi ini adalah sinyal dari tubuh bahwa ada sesuatu yang perlu diperhatikan lebih serius.
Penyebab Bibir Kedutan yang Umum

Dalam medis, kedutan disebut juga disebut fasikulasi.
Melansir Cleveland Clinic, fasikulasi adalah kedutan otot yang terlihat dan tidak disengaja.
Kedutan ini tidak terasa sakit dan dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau bahkan jam.
Kedutan ini mungkin mengganggu atau mengalihkan perhatian, tetapi tidak membahayakan.
Berikut adalah beberapa penyebab umum bibir kedutan yang umum terjadi.
1. Stres dan Kelelahan
Terlalu banyak tekanan mental atau fisik bisa memicu aktivitas saraf berlebihan, termasuk di area bibir, sehingga muncul kedutan.
2. Kafein Berlebihan
Minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah tinggi bisa merangsang sistem saraf dan menyebabkan otot-otot kecil seperti di bibir berkedut.
3. Kekurangan Magnesium
Magnesium berperan penting dalam fungsi otot.
Kekurangan magnesium bisa menyebabkan kedutan otot, termasuk di bibir, kelopak mata, atau jari.
4. Dehidrasi
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, yang akhirnya berdampak pada kontraksi otot.
Penyebab Bibir Kedutan yang Berkaitan dengan Gangguan Saraf

Jika kedutan terjadi terus-menerus, menyebar ke bagian lain, atau disertai gejala lain (lemas, kesemutan, bicara tidak jelas), bisa jadi ini gejala awal beberapa masalah saraf atau neurologis sebagai berikut.
1. Spasme Hemifasial
Spasme hemifasial ditandai dengan kedutan yang muncul di salah satu sisi wajah.
Menurut dr. Fadhlan Rusdi, Sp. N Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah – Pondok Indah, gejalanya adalah kedutan otot di area salah satu sisi wajah, termasuk area bibir.
Hal ini sering disebabkan adanya penekanan saraf wajah oleh pembuluh darah.
Spasme hemifasial umumnya merupakan kondisi kronis, yang berarti dapat berlangsung lama dan gejalanya dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
2. Stroke
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, dengan gejala yang timbul mendadak.
"Jika disebabkan stroke, kedutan bibir biasanya disertai dengan gejala lain, seperti kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, penglihatan kabur, atau kesulitan berbicara," jelas dr. Fadhlan.
Stroke adalah kondisi yang perlu mendapatkan tata laksana segera sehingga disarankan untuk dibawa ke IGD rumah sakit.
3. Bell's Palsy
Bell's palsy adalah suatu kondisi di mana otot-otot tiba-tiba menjadi lemah di satu sisi wajah.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada setiap kasus.
Melansir Medical News Today, beberapa orang dengan Bell's Palsy mungkin mengalami kedutan pada bibir, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan mengendalikan otot-otot wajah sama sekali.
Penyebab Bell’s palsy tidak diketahui secara pasti, tetapi dapat dipicu oleh perawatan gigi, virus, atau cedera dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot wajah.
Cederanya saraf akibat Bell's palsy menyebabkan perubahan pada otot yang dikontrolnya dan sel-sel di saraf.
Saraf yang awalnya sering beregenerasi, bisa saja menjadi tidak beregenerasi dengan sempurna sehingga mengakibatkan kedutan di wajah atau bibir.
4. Penyakit Parkinson
Meskipun kedutan bibir bukan gejala khas utama penyakit Parkinson, dalam beberapa kasus, gerakan tak sadar di area wajah, termasuk bibir bergetar atau berkedut secara ritmis, dapat menjadi bagian dari gejala awal penyakit Parkinson.
"Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis progresif yang memengaruhi sistem gerak tubuh, termasuk kontrol otot halus seperti yang ada di wajah dan mulut." ujar dr. Fadhlan.
Cara Mengatasi Kedutan di Bibir
Berikut beberapa cara mengatasi bibir kedutan, tergantung penyebabnya:
1. Istirahat Cukup dan Kelola Stres
Kedutan bibir sering terjadi akibat kelelahan atau stres. Pastikan Moms cukup tidur (7–8 jam) dan coba teknik relaksasi seperti napas dalam, yoga, atau jalan santai.
2. Kurangi Kafein
Terlalu banyak mengonsumsi kopi, teh, atau minuman energi bisa memicu kedutan otot. Kurangi asupan kafein dan perbanyak minum air putih.
3. Penuhi Kebutuhan Magnesium dan Elektrolit
Kekurangan magnesium atau elektrolit bisa menyebabkan otot berkedut. Konsumsi makanan seperti:
- Bayam, alpukat, kacang-kacangan
- Pisang (kaya kalium)
- Suplemen magnesium jika diperlukan (dengan saran dokter)
4. Cek Obat yang Sedang Dikonsumsi
Beberapa obat (misalnya stimulan atau antidepresan) bisa menyebabkan efek samping berupa kedutan otot.
Konsultasikan kondisi Moms dengan dokter jika mencurigai obat sebagai penyebabnya.
5. Konsultasi ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter spesialis neurologi jika kedutan bibir terjadi sebagai berikut:
- Terjadi terus-menerus
- Menyebar ke bagian tubuh lain
- Disertai lemas, kesemutan, atau kesulitan bicara
Tidak semua kasus kedutan bibir berbahaya.
Jika kedutan di bibir sangat sering muncul, tidak hilang setelah mengurangi stres dan kafein, atau disertai gejala “red flag” seperti kelemahan, kebas, pelo, atau pusing, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24812-benign-fasciculation-syndrome
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321105
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.