02 April 2025

Penyebab Anak 2 Tahun Masih Ileran dan Cara Mengatasinya

Berikut ini beberapa tips yang dapat Moms coba untuk mengatasinya

Anak 2 tahun masih ileran sering kali membuat orang tua bertanya-tanya, apakah hal ini masih tergolong normal atau justru perlu dikhawatirkan.

Saat bayi, ileran memang merupakan hal yang wajar karena fungsi menelan dan otot mulut belum berkembang sempurna.

Namun, jika kebiasaan ini masih berlanjut hingga usia balita, tentu perlu dicermati lebih lanjut, Moms.

Normalkah Anak 2 Tahun Masih Ileran?

Anak Ngeces
Foto: Anak Ngeces (Iyurved.com)

Pada dasarnya, ileran atau ngeces (drooling) adalah hal yang normal terjadi pada bayi dan balita karena kemampuan otot-otot mulut mereka masih berkembang.

Namun, jika anak masih terus ileran setelah usia 2 tahun, ini perlu diperhatikan karena pada usia tersebut sebagian besar anak sudah memiliki kemampuan menelan air liur dengan baik.

Melansir laman Birth Injury Help Center, ileran biasanya berhenti di antara usia 18 hingga 24 bulan karena pada usia ini Si Kecil telah mampu mengendalikan otot-otot mulutnya dengan baik.

Bila kebiasaan ileran atau ngeces berlanjut setelah berusia 2 tahun, bisa jadi anak mengalami masalah perkembangan otot mulut, tumbuh gigi, atau gangguan lain seperti pembesaran amandel/adenoid, atau kebiasaan bernapas lewat mulut.

Penyebab Anak 2 Tahun Masih Ileran

Bayi Tumbuh Gigi
Foto: Bayi Tumbuh Gigi (Orami Photo Stocks)

Berikut ini beberapa penyebab anak 2 tahun masih ileran yang perlu Moms waspadai.

1. Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi dapat menyebabkan anak usia 2 tahun mengeluarkan air liur lebih banyak.

Proses ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada gusi, sehingga merangsang produksi air liur yang berlebihan.

Hal ini umum terjadi pada bayi yang sedang mengalami pertumbuhan gigi pertama mereka. ​

2. Amandel atau Adenoid Membesar

Anak 2 tahun masih ileran juga mungkin bisa disebabkan oleh amandel atau adenoid yang membesar.

Melansir laman TherapyWorks, anak yang mengalami amandel atau pembesaran adenoid dapat membuatnya sering ngeces atau ngiler, karena posisi mulut yang terbuka dan kurangnya kekuatan otot mulut.

Tak hanya itu, pembesaran adenoid juga dapat menyebabkan sulit bernapas lewat hidung dan masalah tidur.

3. Kelainan Gerakan Mulut (Orofacial Myofunctional Disorder)

Kelainan gerakan mulut atau Orofacial Myofunctional Disorder (OMD) adalah gangguan yang memengaruhi cara otot mulut bekerja, seperti otot bibir, lidah, rahang, dan pipi.

Anak dengan OMD sering mengalami kesulitan menutup mulut, menelan, atau mengatur posisi lidah dengan benar.

Akibatnya, air liur mudah keluar dari mulut karena anak tidak bisa menahannya dengan baik, sehingga tampak seperti terus ngiler atau ileran.

4. Gangguan Perkembangan atau Saraf

Menurut studi di National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), disebutkan bahwa anak dengan cerebral palsy memiliki gangguan kontrol otot, termasuk otot di sekitar mulut, yang menyebabkan mereka lebih rentan mengalami ileran berlebihan (hipersalivasi).

Gangguan pada sistem saraf lainnya seperti autisme juga dapat memengaruhi kemampuan anak dalam mengendalikan otot-otot mulut dan tenggorokannya.

Akibatnya, anak mungkin kesulitan menelan air liur dengan baik, sehingga air liur terus keluar dari mulut.

5. Kebiasaan Sehari-hari

Beberapa kebiasaan seperti mengisap empeng (dot) terlalu lama, minum dari botol atau sippy cup, dan sering bernapas lewat mulut, bisa memengaruhi kekuatan otot mulut dan kebiasaan menelan anak.

Jika otot di sekitar mulut kurang terlatih, anak jadi tidak terbiasa menutup mulut rapat atau menelan air liur secara teratur, sehingga air liur lebih mudah keluar atau menetes.

Cara Mengatasi Anak 2 Tahun Masih Ileran

Cara Mengatasi Anak yang Suka Ileran
Foto: Cara Mengatasi Anak yang Suka Ileran (Blog.talktools.com)

Lantas, bagaimana cara menghentikan kebiasaan ngiler pada anak, ya, Moms?

Berikut ini beberapa cara mengatasi anak usia 2 tahun yang masih sering ileran.

1. Latih Anak Menelan Air Liurnya

Saat anak belum terbiasa menelan air liur secara otomatis, air liur bisa menumpuk di mulut dan akhirnya keluar (ileran).

Anak usia 2 tahun biasanya sedang dalam proses belajar mengendalikan otot-otot di mulutnya.

Dengan sering diajak untuk menyadari bahwa mulutnya basah dan perlu menelan, lama-lama anak akan terbiasa dan bisa mengendalikan air liurnya sendiri.

Misalnya, saat orang tua melihat air liur mulai keluar, bisa berkata dengan lembut, “Eh, coba telan dulu sayang,” sambil mencontohkan gerakan menelan.

Hal ini membantu anak menyadari kebiasaan menelan sebagai bagian dari keterampilan sehari-hari.

2. Berikan Latihan Otot Mulut (Oral Motor)

Cara mengatasi anak 2 tahun masih ileran selanjutnya yang dapat Moms coba yakni dengan mengajarkan Si Kecil latihan otot mulut (oral motor).

Latihan otot mulut bertujuan untuk membantu anak menguatkan otot-otot mulut supaya bisa menutup mulut dengan baik, mengontrol lidah, dan menelan air liur secara teratur.

Dalam hal ini, Moms dapat mengajarkan Si Kecil untuk meniup balon atau gelembung sabun, mengisap melalui sedotan, menjilat es loli atau makanan dengan tekstur, atau bermain membuat ekspresi wajah lucu seperti mencibir atau meniup.

3. Ganti Botol atau Sippy Cup dengan Sedotan

Menggunakan botol atau sippy cup dalam waktu lama bisa membuat anak terbiasa menjulurkan lidah ke depan dan membuka mulut terus-menerus.

Ini bisa memperburuk kebiasaan ileran karena mulut tidak tertutup dengan baik.

Sementara itu, menggunakan sedotan membantu melatih otot bibir, pipi, dan lidah, yang penting untuk menelan air liur dengan benar.

Saat anak minum pakai sedotan, mereka belajar mengisap dengan gerakan lidah yang lebih terarah ke belakang, bukan ke depan.

Ini membantu anak menutup mulut lebih rapat dan mengurangi kemungkinan air liur keluar.

4. Periksa Amandel dan Adenoid

Amandel (tonsil) dan adenoid yang membesar bisa menyumbat saluran napas, sehingga anak akan lebih sering bernapas lewat mulut.

Ketika mulut anak terbuka terus, air liurnya jadi lebih mudah keluar dan menyebabkan ileran.

Karena itu, jika anak masih ileran di usia 2 tahun, memeriksa kondisi amandel dan adenoid sangat disarankan.

Jika dokter menemukan bahwa amandel atau adenoid anak membesar dan menyebabkan masalah seperti ngiler berlebihan, napas mulut, atau tidur mendengkur, pengobatan atau bahkan operasi kecil (tonsilektomi atau adenoidektomi) bisa dipertimbangkan sebagai solusinya.

Baca Juga: 10 Penyakit Mulut pada Anak yang Bisa Menyerang Si Kecil

Kapan Harus ke Dokter?

Anak Diperiksa Dokter
Foto: Anak Diperiksa Dokter (Freepik.com/pressfoto)

Anak 2 tahun masih ileran, memang bisa jadi masih dalam tahap normal.

Namun, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai dan menjadi tanda bahwa orang tua sebaiknya segera membawa anak ke dokter, seperti:

  • Anak sering tersedak, batuk saat makan, atau tampak kesulitan menelan.
  • Anak selalu membuka mulut dan bernapas lewat mulut (terutama saat tidur).
  • Ngiler terus-menerus membuat kulit di sekitar mulut anak merah, gatal, atau bahkan lecet.
  • Ngiler yang disertai kesulitan bicara atau keterlambatan bicara.
  • Anak memiliki kondisi seperti cerebral palsy, autisme, atau gangguan perkembangan lainnya.

Segera konsultasi ke dokter anak atau dokter spesialis tumbuh kembang jika anak masih ileran di usia 2 tahun dan disertai gejala lain yang mengganggu kesehariannya.

Deteksi dan penanganan dini sangat penting agar anak mendapatkan terapi atau perawatan yang sesuai, Moms.

  • https://www.birthinjuryhelpcenter.org/birth-injuries/help-center/excessive-drooling/
  • https://www.asha.org/public/speech/disorders/orofacial-myofunctional-disorders/
  • https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/cerebral-palsy
  • https://therapyworks.com/blog/language-development/home-tips/help-toddlers-drooling/
  • https://www.webmd.com/children/what-to-know-excessive-drooling-children
  • https://districtspeech.com/why-does-my-toddler-drool-so-much/
  • https://www.betterspeech.com/post/excessive-drooling

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.